Warga Keracunan di Sambas
BREAKING NEWS: Cuci Bahan Makanan dengan Air Sungai
Warga biasanya menggunakan air sungai untuk minum dan memasak apabila ari tampungan sudah habis.
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Raymond Karsuwadi
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SAMBAS - Sarmini, satu dari 112 orang warga di Desa Jirak, Kecamatan Sajad, Kabupaten Sambas keracunan masal mengungkapkan, makanan yang dimasak dengan beberapa warga lainnya untuk acara syukuran di kediaman Aswadi (45) warga Susun Gelam, Desa Jirak, Kecamatan Sajad diadakan pada Sabtu (11/2/2017) dicuci menggunakan air sungai.
Diakui Sarmini bahwa warga memang biasanya menggunKan air sungai. Apabila air hujan penampungan habis, beberapa diantaranya juga menggunakan air galon.
"Warga biasanya menggunakan air sungai untuk minum dan memasak apabila ari tampungan sudah habis. termasuk pada saat mengolah makanan "Saprahan" kemarin," ujar Sarmini, Selasa (14/2/2017).
Warga lainnya, Erna yang juga mengalami keracunan mengatakan bahwa memang warga dalam menggunakan air sungai untuk dikonsumsi sudah biasa, bahkan dirinya sedari kecil mengkonsumsi air sungai.
"Sungai selama ada air hujan pakai air hujan, minum tapi sekarang sudah ada air galon lebih milih air galon, udah jarang minum air sungai, dulu biasa dari kecil malah," ujarnya.
Baca: Warga Ngeluh Sakit Perut Usai Makan Saprahan
Erna sebenarnya tidak menghadiri acara "Saprah" kemarin, namun pada saat memotong-motong sayuran maupun lauk dirinya mengatakan bahwa memang menggunakan air sungai.
"Saya pas saprah tidak datang, tapi saya makan, makanan yang diberikan tuan rumah ke rumah saya. kena juga, memang pas waktu mengolaj dan motong-motong bahan, pakai air sungai," ujarnya.
Dirinya mengatakan bahwa efek yang ditimbulkan baru terasa pada hari Senin. Namun, sudah dirasakannya sejak hari minggu tetapi pada hari sabtu usai menyantap tidal dirasakan apa-apa.
"di rumah cuman saya sendiri saja yang makan masakan itu tadi, telur, ayam petai dan sambal, habis makan si tidak apa apa, tapi hari minggu mulai terasa senin lah yang paling parah sampai badan lemas, perut sakit badan keringatan pucat," katanya.