Antisipasi Inflasi, Ini yang Dilakukan Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan Pontianak

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo tak menampik kenaikan sejumlah harga terutama bahan makanan.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MASKARTINI
Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo 

Laporan Wartawati Tribun Pontianak, Maskartini

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menjelang Perayaan Tahun Baru Imlek sejumlah harga pangan merangkak naik.

Kepala Dinas Koperasi, Usaha Mikro Perdagangan Kota Pontianak, Haryadi S Triwibowo tak menampik kenaikan sejumlah harga terutama bahan makanan.

Kenaikan kata Haryadi dipengaruhi oleh faktor cuaca yang mempengaruhi stok barang dan meningkatnya permintaan menjelang Imlek.

"Hari-hari besar memang kecenderungan harga berbagai kebutuhan pokok naik. Harga cabai saat ini masih cukup tinggi dikisaran Rp 95 ribu - Rp 125 ribu. Selain itu juga ada kenaikan harga ayam karena cuaca sehingga pakan ayam terkendala. Pakannya masih didatangkan dari luar Kalbar yaitu Jawa, Semarang dan beberapa dari lainnya sehingga membuat harga ayam mahal,"ujar Haryadi pada Rabu, (25/1/2017).

Haryadi juga mengatakan pihaknya sudah menetapkan harga ecer tertinggi, ia berharap pedagang tidak semena-mena.

"Jangan sampai pada moment Imlek ini para pedagang mengambil kesempatan. Distributor dan agen serta sub agen juga harus mengantisipasi, jangan sampai terjadi kenaikan yang signifikan dan memanfaatkan situasi tadi," ujar Haryadi.

Pembeli sebenarnya kata Haryadi mempunyai acuan dengan melihat papan harga elektronik.

"Makanya di beberapa pasar kami pasar papan harga elektronik, sehingga masyarakat mengetahui dan tidak dibodohi pedagang. Saya rasa masyarakat sudah cerdas, misalnya ketika mereka menimbun barang misalnya ayam, mereka menjual harga yang tinggi tetapi di pasar lain ada harga yang lebih murah," ujarnya.

Untuk mengantisipasi kenaikan harga cabai rawit, Haryadi mengatakan pemkot sedang melakukan kajian dengan membuat cabai rawit olahan.

Harapannya pada musim gagal panen dan harga meningkat ada cabai olahan yang bisa menjadi pilihan.

Nantinya untuk membuat cabai olahan untuk mencegah kenaikan pada musim gagal panen November, Desember hingga Januari ia mengatakan Pemkot akan menggandeng UMKM.

Selain itu untuk menghadapi Imlek, pihaknya sudah melakukan mengawasan barang beredar.

Timnya menyisir Kota Pontianak untuk melihat produk-produk di toko-toko hingga pasar-pasar modern.

"Pedagang kan sesuai ketentuannya tidak boleh memajang barang yang kadaluarsa. Fokus kami parcel, produk di Indomaret dan pasar-pasar modern,"ujarnya.

Halaman
12
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved