Mantan Wali Kota Wafat

BREAKING NEWS: Catatan Kenangan Syafaruddin Usman Bersama Buchary A Rahman

Namun, segala sesuatunya sudah digariskan oleh Yang Maha Pemilik atas ciptaan Nya.

Penulis: Stefanus Akim | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/DESTRIADI YUNAS JUMASANI
Wali Kota Pontianak Sutarmidji beserta Wakil Wali Kota Pontianak Edi Rusdi Kamtono hadir di rumah duka almarhum Buchary A Rahman, di Jalan Seram no 11, Pontianak, Kalimantan Barat, Senin (26/12/2016) sekitar pukul 00.10 WIB. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kalimantan Barat kembali kehilangan tokoh panutannya. Mantan Walikota Pontianak, dr H BucharY A Rahman SpKK, menghembuskan napas terakhirnya sekitat pukul 21.40 WIB, Minggu, 25 Desember 2016.

Almarhum yang juga mantan Direktur RSUD dr Soedarao itu dikenal sebagai sosok yang santun, panutan yang berwibawa, dan figur kharismatik.

Paginya, sekitar pukul 10, penulis masih berkomunikasi via handphone dengan Almarhum. Tidak ada firasat apapun seketika itu. Namun, segala sesuatunya sudah digariskan oleh Yang Maha Pemilik atas ciptaan Nya.

Sebagaimana biasanya, Almarhum yang akrab disapa Bang Bong ini, selalu menanyakan kabar kesehatan, selain mengingatkan untuk rutin olahraga dan memperhatikan waktu untuk istirahat.
Penulis mempunyai banyak kenangan indah dengan Almarhum.

"Saya mulai mengenal Almarhum sejak tahun 1992, saat Almarhum masih bertugas di RSUD dr Soedarso Pontianak. Berlanjut saat dua periode jabatannya sebagai Walikota Pontianak," terang Syafaruddin Usman.

Belakangan sangat dekat dengan Almarhum di mana Bang Bong menjabat sebagai Ketua Dewan Kehormatan Badan Pembudaya Kejuangan 45 Kalimantan Barat, di mana saya sebagai ketua hariannya.

"Bang Bong adalah sosok yang rendah hati. Sangat kebapakan, berwibawa, kharismatik, dan sangat takwa. Setiap bersama Almarhum, di mana saya sekitar 4 bulan sempat antar-jemput Almarhum praktik medis selaku dokter," tambah dia. 

Spesialis Kulit dan Kelamin, tak pernah terlewatkan kewajibannya untuk sholat.
Figur yang dikenal berbagai kalangan ini juga aktif di banyak organisasi, antara lain di Yayasan Mujahidin, Yayasan Rumah Sakit Islam YARSI Pontianak, dan banyak organisasi sosial kemasyarakatan lainnya.

"Sebagai pribadi saya kerap mendengarkan cerita yang menginspiraai dari Almarhum. Selama persahabatan dengan sosok kharismatik ini, sejak 1992 hingga akhir hayatnya, saya menyimpulkan Bang Bong adalah sosok orangtua yang santun dan penuh perhatian," ceritanya.

Saya ingat pembicaraan kami di hari terakhir buat selamanya berbincang dengan Almarhum, sekitar pukul 10. Kebetulan libur Natal, saya menyapa Almarhum melalui handphone kabar beliau di hari ino, sebagaimana biasanya, Almarhum menjawab dengan canda dan tawa yang berwibawa.

Yang saya ingat, Almarhum mengatakan tanggal 29 Desember akan kembali lagi ke Jakarta. Ingin liburan dan istirahat setelah cukup lama digelimangi bermacam kesibukan. Namun demikian, kata Almarhum ketika itu, sulit untuk lama liburan, karena banyak fasien yang perlu dibantu dan dirawat.

Lain-lain perbincangan, Almarhum mengatakan, jaga kesehatan, masih muda jangan sakit-sakitan. Seakan sebagai nasehatbterakhirnya untuk saya, Bang Bong mengatakan, bahwa untuk menjadi orang sehat adalah harus mampu menjaga emosi dan kendali diri.

Dinasehatkannya juga, jangan jagi orang pendendam, jqdilqh orang pemaaf, sekalipun memang sulit untuk melupakan sesuatu. Dan, dikatakannya juga, untuk menjadi orang baik memang susah, tapi menjadi orang yang bisa berbuat baik tidak akan susah bila dilakukan dengan niat baik.

Selebih itu adalah canda tawa ceria biasanya. Dan, bagi saya, Bang Bong sebetulnya orangbyang hemat bicara, bicara seperlunya. Namu begitu, sukar membedakan kapan Almarhum marah, karena dalam segala hal semasa hidupnya Bang Bong selalu ceria dan mengumbar senyum tawa.
Memang, panutan dan pemimpin serupa Almarhum ini patut diteladani dan diikuti gaya bijaksananya.

Selamat jalan Bang Bong, Insya Allah H Buchari A Rahman saat akhir hayatnya dalam keadaan khusnul katimah. Kami yang masih hidup akan meneruskan teladan baikmu. Beristirahatlah dengan lapan dan senang serta tenang, dan Insya Allah masuk dalam barisan orang-orang yang diridhai Nya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved