Anggaran Menata Parit Nanas Capai Rp 1,4 Miliar
Untuk relokasi Program Kotaku akan berkonsultasi dengan pemerintah daerah, dan sebutkan ada 16 rumah yang terkena.
Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Syahroni
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kota Pontianak merupakan satu di antara beberapa kota di Indonesia yang mendapatkan pendampingan dalam program Kota Tanpa Kumuh.
"Kota Pontianak juga pada tahun 2016 ini masul dalam 40 kota prioritas percepatan penanganan kawasan kumuh di Indonesia," ujar Konsultan Kota Tanpa Kumuh (Kotaku), Agus Sarwoko, Jumat (23/12/2016).
Kota Pontianak, Kotaku, serta Pokja perahan dan kawasan permukiman tanpa kumuh melakukan review terhadap dokumen-dokumen wilayah kumuh yang ada di Kota Pontianak.
"Pokja PKP ini juga didampingi oleh TIM Kotaku untuk melakukan review dokumen rencana kasawan kumuh dan lingkungan kumuh diperkotaan untuk dinaikan kepada rencana pencegahan dan peningkatan kualitas permukiman kumuh perkotaan Kota Pontianak," jelasnya.
Setelah dilakukan review maka langkah selanjutnya adalah identifikasi terhadap daerah daerah kumuh.
Ia menuturkan berdasarkan SK Wali Kota didapatlah penanganan kawasan kumuh yang menjadi prioritas adalah kawasan Parit Nanas, Siantan Hulu.
Kota Pontianak disampaikannya juga banyak mendapat program dari kementerian yang ada, seperti Inkubasi Kota Baru Bappenas, Kemen PUPR, Kemendagri, dan Kemen ATR, dan ada juga penataan kampung nelayan.
"Dengan banyaknya program yang masuk di Kota Pontianak ini maka diperlukan sinkronisasi lintas instansi yang ada," jelasnya.
Pembenahan di Parit Nanas meliputi penataan ditepian airnya, memperbaiki jalan insfeksi dan akan dibuat taman lingkungan serta beberapa bangunan warga yang berdiri diatas ait harus ditata dan direlokasi.
Untuk relokasi Program Kotaku akan berkonsultasi dengan pemerintah daerah, dan sebutkan ada 16 rumah yang terkena.
Anggaran sendiri untuk Kotaku dalam pembenahan Parit Nanas, Agus menyebutkan dari Diva Provinsi Rp 1,19 miliar, dan skala lingkungan ada Rp 300 juta.