Pasien Keluhkan Layanan di RSUD Sultan Syarif Mohamad Alkadrie
Ia juga memuji dan berterima kasih pada layanan yang diberikan saat pertama lalu, tim medis yang ramah, dan mengutamakan kepentingan pasien.
Penulis: Syahroni | Editor: Rizky Zulham
Saat itu ia juga mengatakan bahwa iya bertanya "Maaf Dik, yang marah siapa, saya cuma bilang, saya ditangani siapa, sudah lama saya berdiri di depan kalian, cuma ditanya terus oleh satu persatu yang ada di situ, keluhannya apa, sudah berapa lama dan begitu terus," ceritanya.
Namun si perawat anak muda laki-laki yang disapa Lau tersebut membelalakkan matanya sembari mengatakan "dah biarkan saja, ada pasien lain, tersenah bapak mau apa," tirunya.
Dengan kejadian itu Budayawan Kalbar mengatakan sungguh memalukan, menjijikan dan sangat bohong deengan slogan yang terpampang besar dihalaman parkir rumah sakit tersenut, "Kepuasan Anda (Pasien) Kebanggaan Kami".
Oleh sebab itu ia menuturkan, bahwa ternyata begitulah etika dan moral diantara oknum petugas medis yang ada di RSUD Kota Pontianak.
"Saya tidak habis pikir, apakah manajemen rumah sakit tersebut pernah memberikan pembekalan etika dan moral untuk jajaran medisnya. Atau semata, ini dugaan saya semata untuk mengangkat popularitas rumah sakit mereka namun apa sesungguhnya cara bekerja tim medis mereka belum diperhatikan dengan serius," ungkapnya.
Ia juga mengatakan masih bersabar diperlakukan demikian, karena kondisi fisik tengah menurun, dan diminta untuk masuk ke salah satu ruangan untuk berbaring menunggu diperiksa.
Namun, hampir 35 menit ia menunggu, tak kunjung didatangi perawat ataukah dokter yang tadi di depan.
"Saya tanya pada salah seorang perawat yang menangani pasien di sebelah saya, katanya lagi sibuk semua pak, dan alasan lainnya siap-siap mau salat Maghrib," ucap Safaruddin.
Safaruddin juga mengatakan kalau ia juga mau salat Maghrib. Akhirnya, dengan rasa gusar diperlakukan demikian, Budayawan Kalbar yang cukup terkenal ini meninggalkan rumah sakit tersebut tanpa ditangani.
"Mungkin sangat benar slogan yang entah darimana datangnya orang miskin dilarang sakit, karena sangat bisa mungkin tak ada yang mau melayani, apalagi kami menggunakan jasa layanan BPJS," ungkapnya dengan kesedihan.
Ia berharap pimpinan RS tersebut bisa memberikan bimbingan kepada jajarannya untuk sedikit bisa beretika dan punya moral serta jangan merasa besar karena sangat diperlukan oleh masyarakat.
"Saya berharap bagi para pemimpin yang ada bahwa perlu juga diperhatikan dan dilakukan pengawasan, karena rakyat Pontianak bukan semata butuh pelayanan yang sesuai tugas dan tanggung jawab medis, namun juga perlu dilayani dengan etika dan moral," akhirnya.