Ini Berita Kalbar Yang Terbit Rabu, Nomor Tiga Bikin Geram
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi SW, memastikan pihaknya siap menggandeng Interpol guna mengungkap kasus ini.
Polda Kalbar Gandeng Interpol
PONTIANAK, TRIBUN - Pembobolan rekening 7 nasabah BNI Cabang Pontianak yang diduga dilakukan jaringan internasional, menjadi atensi Polda Kalbar.
Kabid Humas Polda Kalbar, Kombes Suhadi SW, memastikan pihaknya siap menggandeng Interpol guna mengungkap kasus ini.
"Yang namanya cyber crime itu sudah kejahatan antarnegara. Di mana pun itu, jika pelaku terdeteksi di luar negeri, kita akan koordinasikan," ungkap Suhadi di Mapolda Kalbar, Selasa (6/11).
Diberitakan sebelumnya, sejumlah nasabah yang menjadi korban cyber crime mendatangi BNI Cabang Kubu Raya, Senin (5/12).
Di antaranya Anggota Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kalbar, Kasiono, Dosen Fisip Untan, DR Jumadi, dan Sugino.
Kasiono kehilangan Rp 12,5 juta, Jumadi kehilangan sekitar Rp 8 juta, dan Sugino kehilangan uang sekitar Rp 6 juta. --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --
Midji Minta Oknum Jukir Dihukum
PONTIANAK, TRIBUN -Wali Kota Pontianak Sutarmidji prihatin kasus pemukulan dilakukan oknun juru parkir (jukir) terhadap Nazila, ibu dua anak.
Midji minta pelaku diadili sesuai hukum yang berlaku atas penganiayaan yang dilakukan.
"Saya sangat prihatin terhadap kasus pemukulan ini, saya juga memberi apresiasi terhadap keberanian ibu itu (Nazila) melawannya. Karena memang telah ada ketentuan yang mengatur tarif parkir tersebut," kata Midji saat ditemui Tribun, di ruang kerjanya, Selasa (6/12).
Terhadap kasus ini, Midji berharap semoga ini menjadi momentum untuk terus membenahi perparkiran Kota Pontianak.
"Makanya parkir-parkir yang berada di wilayah luas nanti kita mau pakai security parking dengan gate," jelasnya.
Lanjutnya, termasuk di Taman Alun-alun Kapuas per Januari nanti akan dikelola langsung Pemkot.
"Kejadian kemarin, saya apresiasi dengan ibu ini, dia berani, bahwa memang seribu, dan konsumen harus berani, memang seribu. Saya sudah lama bilang, siapapun yang minta lebih, itu pemerasan, kalau kemarin itu, bukan dia jukir tapi pemeras. Pelaku pemerasan yang melakukan penganiayaan berat," tambahnya. --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --
BCK Gagahi Anak Kandung
PONTIANAK, TRIBUN - BCK alias A (47), ditangkap aparat Reskrim Polresta Pontianak lantaran tega menyetubuhi anak gadisnya sendiri.
Menurut pengakuan pelaku yang sudah ditetapkan sebagai tersangka ini, melakukan perbuatan bejat itu akibat terpengaruh video porno yang sering ditontonnya.
A mengakui telah melakukan perbuatan tersebut kepada anaknya sebanyak dua kali.
Saat akan melakukan aksi lagi, istrinya berhasil memergokinya.
Dikatakan A, aksi pertama dilakukan bulan Agustus dan November di rumahnya sendiri pada saat istrinya terlelap tidur.
"Melakukan pas istri sedang tidur. Lagi kepengen saja sama anak," kata A kepada sejumlah awak media di Mapolresta, Selasa (6/11). --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --
Beragam Pilihan Pohon Natal
PONTIANAK, TRIBUN - Menyambut Hari Raya Natal, Toko Buku (TB) Gramedia Pontianak menawarkan sejumlah aksesori bertema khas Natal.
Banyak pilihan aksesori di Gramedia yang tahun ini menggelar promo bertema 'Holiday Season.'
"Untuk momen Natal, kami ada beberapa produk-produk khusus, seperti pohon Natal dan aksesori lainnya," ujar Supervisor Penjualan Gramedia Pontianak, Welly (25), saat dijumpai pada Selasa (6/12).
Serunya lagi, pihaknya katanya menyediakan sejumlah diskon 20-50 persen, khusus pada produk-produk khas Natal.
Diskon diberikan pada barang-barang tertentu yang sudah diklasifikasikan. Masing-masing diskon, punya masa berlaku tersendiri.
"Untuk diskon 50 persen itu dimulai sejak 14 November lalu, dan berakhir sampai 26 Desember ini. Sedangkan yang diskon untuk 20 persen, dimulai dari 12 Desember sampai tanggal 26 di bulan yang sama," jelasnya.
Di antara perlengkapan Natal yang disediakan Gramedia adalah pohon Natal dan hiasannya. --selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --
Friendzone Bikin Baper
PONTIANAK, TRIBUN - Pernah berada dalam satu hubungan tapi ternyata hanya dianggap teman tanpa kepastian?
Hati-hati mungkin kamu sedang berada di tahapan friendzone.
Friendzone saat ini mungkin sudah lumayan lumrah. Tapi siapa sangka, masih ada saja yang kejebak dalam hubungan seperti ini.
Satu di antaranya yaitu Hesti Nurhayati (20), yang mengaku terjebak friendzone dengan teman sekelasnya.
Pada awalnya, keduanya sering dipertemukan karena mengerjakan tugas bersama-sama.
Tapi lama-kelamaan, ternyata hubungan tersebut tanpa kejelasan, walaupun tak seperti pertemanan biasa.
"Pernah kejebak friendzone, karena kebetulan kami satu kelas. Jadinya kami sering kemana mana barengan, ngerjain tugas barengan. Di situlah awal mulanya. Sekarang sih sudah tidak lagi, karena akhirnya saya mutusin buat keluar dari zona itu," katanya.
Alasan utama Hesti memutuskan keluar dari zona tersebut, karena tidak adanya kepastian yang diberikan kepadanya.
Ujung-ujungnya hubungan tersebut tak berlanjut dan hanya mentok di situ-situ saja. Ia tak menampik, bahwa ia pernah berharap lebih pada temannya itu.
"Baper sih. Pasti ada lah. Bikin sakit juga iya. Karena tidak ada kepastian. Jadi ya lebih baik keluar dari zona tersebut," ujarnya.--selengkapnya, baca edisi cetak Tribun Pontianak, Rabu (07/12/2016).(*) --