Zamroni: Guru Ngaji Panggilan Hati, Insentif yang Diberikan Tak Sebanding

Jadi tidak perlu berkecil hati. kita harus tetap ikhlas. Jika hanya berharap insentif bukanlah hal yang sebanding dengan jasa guru ngaji

Penulis: Madrosid | Editor: Jamadin
TRIBUN PONTIANAK/MADROSID
Bupati Kubu Raya, Rusman Ali, KH Ali Karrar Shonhaji, Ketua MUI Kubu Raya, KH. Zamroni Hasan, Pengasuh Ponpes Daruttauhid, sekaligus pengurus NU Kubu Raya, KH. Muhaddist hadir dalam acara Dauroh Aswaja dalam rangka memperbaiki aqidah dan akhlak generasi muda, di aula Kantor Bupati Kubu Raya, Sabtu (23/4/2016). 

Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Madrosid

TRIBUPONTIANAK.CO.ID, KUBU RAYA - Ketua MUI Kubu Raya, KH Zamroni Hasan mengatakan terkait pemberian intensif terhadap para guru ngaji atau petugas Fardu KifayaH itu adalah sebagai motivasi. Sebab guru ngaji dan fardu kifaya itu merupakan petugas untuk kemaslahatan ummat dan orang lain.

"Penerimaan insentif itu juga halal karena sebagai bentuk penghargaan dan apresiasi dari pemerintah, bahkan masih belum sebanding dengan jasa-jasa para guru ngaji," ujarnya, Minggu (4/12/2016).

Sementara bagi yang belum mendapat insentife tahun ini, agar tidak berkecil hati. Karena guru ngaji ini merupakan panggilan hati nurani dalam perjuangan agama serta untuk masa depan generasi penerus.

"Jadi tidak perlu berkecil hati. kita harus tetap ikhlas. Jika hanya berharap insentif bukanlah hal yang sebanding dengan jasa guru ngaji," ungkapnya.

Zamroni juga mengungkapkan bahwa pemerintah terus mengupayakan seluruh guru ngaji dan fardu kifaya bisa mendapatkan insentife.

"Untuk guru2l-ngaji ngaji yang belum dapat insentif masih akan di usahakn oleh pemda dengan meningkatkan alokasi anggaran di tahun berikutnya, dan mereka tetap akan mengabdi untuk agama dengan mengajar ngaji walau tidak ada insentif," pungkasnya. 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved