Siswa SMKN 3 Singkawang Kesurupan
BREAKING NEWS: Hampir Setiap Upacara, Murid SMKN 3 Singkawang Kerasukan
Mulai dari ruqiyah, memanggil tatung, hingga cara-cara agama dan etnis lain, semua tak membuahkan hasil.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Try Juliansyah
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Kepala Sekolah SMK N 3 Singkawang, Gunanto bercerita, pihaknya sudah berupaya menyelesaikan permasalahan ini jauh hari.
Baca: Puluhan Siswa SMKN 3 Singkawang Kesurupan
Mulai dari ruqiyah, memanggil tatung, hingga cara-cara agama dan etnis lain, semua tak membuahkan hasil.
"Daripada mengorbankan kegiatan belajar mengajar sampai berhari-hari, akhirnya kita tidak upacara, karena hampir setiap kali upacara selalu ada yang kerasukan. Tapi mungkin nanti upacara kita ganti dengan sistem apel dalam ruangan dengan pengarahan tentang nasionalisme, disiplin, dan karakter sekolah ini," ujarnya.
Baca: Lihat Video Siswa SMKN 3 Singkawang Kerasukan Saat Upacara
Bangunan sekolah ini berdiri di tanah dengan luas kurang lebih 4 hektare, dan memiliki 50 ruang kelas.
Diakui olehnya sekolah ini baru beroperasi sejak tahun 2004 silam dan ia sejak awal telah mengajar di sekolah tersebut hingga akhirnya menjadi Kepala Sekolah.
"Dulunya ini Kantor Dinas Sosial, tempat rehabilitasi, wanita tuna susila (wts) Kemudian diambil alih Dinas Pendidikan. Dibangun untuk sekolah tahun 2004 bersama-sama dengan SMA 4, namun sebelum itu bangunan ini sempat kosong cukup lama, kira-kira sejak presiden Gus Dur lengser," ungkapnya.
Namun menurutnya, warga yang tinggal di kawasan sekolah tersebut aman-aman saja, tak pernah terjadi hal-hal aneh.
Gunanto menambahkan, bisa saja kerasukan terjadi lantaran siswa sedang ada masalah, atau sugesti melihat orang menjerit.
"Warga sekitar dan disini juga ada rumah dinas guru, mereka tidak pernah merasa terganggu. Untuk nanti dipindah atau tidak kami serahkan semua keputusannya pada wali kota," pungkasnya.