Dokter Gadungan
BREAKING NEWS: Saat ini Sudah Lima Korban yang Telah Melapor
Laporan dari warga masyarakat yang telah menjadi korban tersebutlah yang kemudian ditindaklanjuti pihaknya, sehingga dilakukan pengecekan di sekitar..
Penulis: Tito Ramadhani | Editor: Mirna Tribun
Laporan Wartawan Tribun Pontianak, Tito Ramadhani
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Saat dikonfirmasi, Wakil Komandan Denintel Kodam XII/ Tanjungpura, Mayor Inf Catur Prasetyo Nugroho, menjelaskan bahwa pihaknya menerima laporan dari masyarakat terkait adanya dugaan dokter gadungan bernama DR.Dr. Zunaidi, Sp.Srf.Sp.Jtg.Sp.Rhm.Sp.Tlg yang mengaku dari Mabes TNI AD dengan pangkat Mayjen.
Baca: BREAKING NEWS: Selain Habis Belasan Juta, Istri Korban Juga Direbut oleh Dokter Gadungan ini
Laporan dari warga masyarakat yang telah menjadi korban tersebutlah yang kemudian ditindaklanjuti pihaknya, sehingga dilakukan pengecekan di sekitar rumah DR.Dr. Zunaidi, Sp.Srf.Sp.Jtg.Sp.Rhm.Sp.Tlg.
Baca: BREAKING NEWS: Dokter Gadungan ini Tipu Korbannya Hingga Ratusan Juta
"Ada sekitar lima warga yang mengaku menjadi korban sudah datang ke sini melaporkan. Informasi yang kami dapat, bahwa yang bersangkutan hanyalah lulusan SMP. Tetapi mengaku sebagai seorang dokter yang berpangkat Mayor Jenderal dari Mabes TNI AD," terang Catur.
Untuk memastikan, pihaknya kemudian berkoordinasi dengan pihak Dinas Kesehatan Kubu Raya serta Puskesmas Sui Rengas.
Zunaidi saat itu diajak ke Puskesmas, ia bahkan sempat menuliskan nama serta titel lengkapnya di buku tamu Puskesmas Sungai Rengas.
Ia kemudian ditangkap saat tengah berada di Puskesmas, berikut barang-barang yang selama ini ia jadikan peralatan dan bahan pengobatan.
Dari pemeriksaan pihaknya, diketahuilah bahwa Zunaidi juga meracik bahan obat-obatan sendiri, baik obat dokter maupun herbal.
"Yang tentunya tidak bisa dipertanggungjawabkan dengan tarif di atas dua juta. Kepada masyarakat, apabila ada oknum atau siapa pun yang mengaku sebagai anggota TNI, silakan melapor pihak berwenang, jika terkait personel TNI bisa ke kami di Detasemen Intelijen Kodam XII/Tpr maupun ke struktur TNI lainnya yang ada di sekitar keberadaan pelaku, dan akan kami tindak lanjuti," tegas Catur.