Begini Cara Dimas Kanjeng Membagi-bagikan Uang kepada Ribuan Santrinya
Selama 3 tahun menjadi santri padepokan, Asni mengaku belum merasakan hasil besar penggandaan uang tersebut.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Selama 3 tahun belakangan ini berguru di padepokan Dimas Kanjeng, Asni Jaiz mengaku tidak dapat melihat sosok Dimas Kanjeng Taat Pribadi dari dekat, lantaran selalu dalam keramaian.
Sementara terkait kabar aksi gaib Dimas Kanjeng yang dapat menggandakan uang itu dibenarkan oleh Asni. Ia mengakui pernah melihat dengan mata sendiri.
"Itu memang betul, dia mengambil uang dari belakang, mata kami jelas memandangnya dia bagikan uang 100 ribu ke kami untuk belanja itu memang asli. Kita memang tidak percaya dengan gaib, kadang 200 ribu per orang di sana," jelas Asni di Sungai Pinyuh, Minggu (2/10/2016).
Ia juga membenarkan jika mahar yang diberikan ke padepokan akan dibayarkan kembali oleh Dimas Kanjeng, namun tanpa ketetapan waktu maupun jumlah.
BACA JUGA: Pengakuan Santri Dimas Kanjeng, Uang Mahar Tidak Seheboh yang Diberitakan Media
"Santri-santri kalau sudah sampai waktu pencairan dana maka mendapatkannya, namun katanya dari Sulaiman alam gaibnya," katanya.
Selama 3 tahun menjadi santri padepokan, Asni mengaku belum merasakan hasil besar penggandaan uang tersebut.
Ia hanya mendapat dalam jumlah sekadarnya yang dibagikan oleh Dimas Kanjeng kepada ribuan para pengikutnya. "Belum sampai waktunya sudah digerebek," ujarnya.
BACA JUGA: Ini Pengakuan Santri Padepokan Dimas Kanjeng Asal Mempawah