Tipu Muslihat Kanjeng Dimas, Kertas Kosong Bisa Setara Rp 300 Miliar

Selain dalam bentuk tunai, ibunya juga pernah mentransfer uang kepada pemilik Pedepokan Kanjeng Dimas Taat Pribadi.

Editor: Marlen Sitinjak
SURYA/ZAINUDDIN
KORBAN DIMAS KANJENG - Najmur, anak Najmiah asal Makassar, Sulawesi Selatan, saat melapor ke Polda Jatim, 30 September 2016. Ia tunjukkan bukti baran-barang palsu pemberian Dimas Kanjeng. 

"Saya tahunya saat di bandara. Ternyata isinya uang pecahan Rp 100 ribu," kata Najmur.

Dia memperkirakan satu koper tersebut berisi uang Rp 2 miliar.

Jadi dalam perjalanan dari Makassar ke Probolinggo, Najmur membawa uang tunai sebesar Rp 10 miliar.

Setelah melalui pemeriksaan di bandara, Najmur berangkat ke Probolinggo.

Koper itu langsung diberikan kepada orang kepercayaan Taat Pribadi yang disebut khalifah.

Hanya sekali ini Najmur menyerahkan langsung uang kepada Kanjeng Dimas Taat Pribadi.

BACA JUGA: Pernyataan Dimas Kanjeng yang Bikin Polisi Terpingkal-pingkal

Setelah beberapa kali menyerahkan uang, Najmiah diberi lima bendel terbungkus kertas cokelat, peti berisi emas batangan, dan beberapa uang asing.

Sebagaian barang ini diberikan langsung.

Ada pula barang yang dikirim ke Makassar melalui jasa pengiriman.

Ternyata lima bendel itu hanya berisi potongan kertas putih.

Emas batangan hanya besi dilapisi kuningan.

Sedangkan uang asing yang diterima dari Dimas Kanjeng ternyata uang palsu.

Menurut dia almarhum ibunya hampir setiap bulan datang ke Probolinggo.

Setiap kali Najmiah datang ke Probolinggo, Taat Pribadi memastikan barang-barang akan berubah menjadi asli.

Tapi sampai ibunya meninggal lima bulan lalu, barang-barang itu tidak berubah.

"Janjinya bulan depan akan berubah. Saat datang bulan depan, malah disuruh membayar mahar lagi," tambah dia.

Sumber: Surya
Halaman 2 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved