Kelicikan dan Rekayasa Busuk Dimas Kanjeng Akhirnya Terungkap, Minyak dan Keris Jadi Alat
Bibi menjelaskan, sejak September 2010 lalu suaminya sering mengadakan pertemuan dengan pengikutnya di lantai dua ruko miliknya.
Laporan Wartawan Surya, Izi Hartono
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SITUBONDO - Sejak awal sudah penuh rekayasa. Begitulah Dimas Kanjeng
Taat Pribadi, pengasuh dan guru besar padepokan yang dipakai menggandakan uang.
Pria yang memiliki hobi memburu barang gaib ini merangkak naik bisa terkenal seperti sekarang berkat orang-orang dekatnya, salah satunya Ismail Hidayat.
Hubungan Ismail dan Dimas Kanjeng berlangsung sudah sejak lama, tepatnya pada 2010 silam.
Setelah perkenalan itu, keduanya sepakat mendirikan padepokan.
Bibi Rasemjan (41) bercerita suaminya Ismail, berperan mendirikan padepokan bersama Dimas Kanjeng.
Padepokan mulai banyak dikenal orang, sehingga orang-orang dekat memberi gelar Dimas Kanjeng di depan nama Taat Pribadi.
"Sejak ada padepokan itulah penarikan uang dilarikan ke bisnis perdukunan. Jadi orang memberi mahar, diberi minyak dan keris," ujar Bibi Rasemjam kepada Surya di rumahnya di Desa Wringinanom, Kecamatan Panarukan, Kamis (29/9/2016).
BACA JUGA: Pernyataan Dimas Kanjeng yang Bikin Polisi Terpingkal-pingkal
Selanjutnya Ismail mencari pengikut yang mau uangnya digandakan. Ada juga orang dekat Dimas Kanjeng yang berperan seperti Ismail, yakni Abdul Gani.
"Sejak itulah, Ismail dan Gani bertugas mencari pengikut untuk menanamkan modal," dia menambahkan.
Bibi menjelaskan, sejak September 2010 lalu suaminya sering mengadakan pertemuan dengan pengikutnya di lantai dua ruko miliknya.
"Setiap pertemuan, biasanya selalu dihadiri Dimas Kanjeng Taat Pribadi," aku Bibi.
Bibi baru menyadari Ismail menjadi pengikut Dimas Kanjeng beberapa tahun setelah pertemanan mereka berdua. Ismail sudah tewas dibantai pengikut Dimas Kanjeng.