Berkunjung ke Tribun Pontianak, GM PLN Paparkan Kondisi Kelistrikan di Kalbar

Kita ke sini untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan baik bersama, karena Tribun merupakan media dengan cakupan besar di Kalbar.

Penulis: Zulfikri | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RAYMOND KARSUWADI
Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Ahmad Suroso (tengah), General Manager PT PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Bima Putra Jaya (Kanan), Manager Niaga PT PLN (Persero) Wilayah Kalbar, Iman Faskayana (kiri Bima) saat berkunjung ke Kantor Harian Tribun Pontianak, Rabu (31/8/2016) sore. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan mengunjungi Kantor Harian Tribun Pontianak, Rabu (31/8/2016) sore.

Rombongan disambut Pemimpin Redaksi Tribun Pontianak, Ahmad Suroso, Manajer Iklan Arfiansyah beserta staf Harian Tribun Pontianak.

Sore tadi, PT PLN (Persero) Wilayah Kalimantan Barat, datang dipimpin langsung oleh General Managernya Bima Putra Jaya.

Bima mengatakan bahwa sangat berterima kasih sudah menerima rombongan dan mengenalkan staf nya.

"Terimakasih untuk Pak Suroso sudah disambut dengan baik, saya lihat di sini generasinya muda semua," katanya sambil bercanda.

Bima mengatakan bahwa tujuannya datang bersama rombongan adalah untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan baik bersama Tribun Pontianak sebagai satu di antara media dengan cakupan luas.

"Kita ke sini untuk bersilaturahmi dan menjalin hubungan baik bersama, karena Tribun merupakan media dengan cakupan besar di Kalbar. Perlu kita menjaga hubungan yang sudah baik ini pada masa yang akan datang," katanya.

Disamping itu Bima memaparkan beberapa kondisi kelistrikan di Wilayah Kalimantan Barat, seperti pasokan tenaga listrik dan kendala yang dihadapi.

"Perubahan kondisi PLN Kalbar dari yang lalu sudah lebih baik walaupun belum semuanya memenuhi harapan pelanggan baik karenak kekeurangan maupun gangguan yang terjadi di PLN," katanya.

Bima memaparkan bahwa sekarang unit kecil PLN yang berada di Padang Tikar, Batu Ampar mulai 1 September 2016 listrik akan menyala selama 24 jam setelah pulau tersebut hanya dialiri listrik selama 12 Jam.

"Satu di antara unit terluar terpencil kita di Batu Ampar, Padang Tikar, sebelumnya menyala 12 Jam kini mulai 1 September 24 jam, supaya wilayah yang dekat ibu kota provinsi tidak ada lagi yang terisolir," kata Bima.

Menurut Bima, memang peresmiannya sudah dilakukan, tetapi pengoperasiannya baru mulai 1 September. Karena harus mensosialisasikan kepada masyarakat sekitar pohonnya akan ditebang karena menggangu jaringan PLN.

Selain itu Bima memaparkan bahwa permintaan kebutuhan energi listrik di Kalbar cukup tinggi untuk pemenuhan terhadap energi listrik di desa-desa.

"Listrik di wilayah Kalbar masih 78% dibandingkan dengan wilayah lain di Indonesia, masih di bawah rata-rata sekitar 88%, banyak sekali permintaan untuk listrik masuk desa," katanya.

Bima mengatakan bahwa pemenuhan kebutuhan masyarakat akan listrik di Kalbar khususnya desa-desa sangat sulit bagi PLN untuk masuk. PLN harus menghitung terlebih dahulu berapa banyak pelanggan yang akan dialiri, harus melihat terlebih dahulu potensinya.

Halaman 1/2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved