Info Haji 2016

Berangkat Lewat Filipina, Calon Haji Bayar Rp 200 Juta

Menurut dia, keberangkatan kedua kerabatnya itu diurus oleh Ilyas yang disebutnya sebagai pegawai Kemenag Kota Kendari

Editor: Arief
TRIBUN/PRA
Ilustrasi 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MAKASSAR - Calon haji (calhaj) yang berangkat melalui jalur Filipina harus mengeluarkan hingga Rp 200 juta. 

Hal itu disampaikan keluarga calhaj yang tertahan di Filipina, Syamsuddin kepada wartawan saat ditemui di rumahnya di Desa Majannang, Dusun Jawi-jawi, Kabupaten Maros, Sulsel, Kamis (24/8/2016).

Menurut Syamsuddin, dua keluarganya pasangan suami istri, Daeng Lilong (50) dan Daeng Banong (45) masih ditahan di Filipina bersama 177 jemaah calon haji lainnya yang berasal dari Indonesia.

Menurut dia, keberangkatan kedua kerabatnya itu diurus oleh Ilyas yang disebutnya sebagai pegawai Kemenag Kota Kendari, Sulawesi Tenggara (Sultra).

"Dia berangkat, setelah membayar setiap orang Rp 200 juta kepada Haji Ilyas, pegawai Kemenag Kendari. Jadi dua orang, total pembayaran Rp 400 juta," ungkap Syamsuddin.

Kedua keluarganya itu akan menunaikan ibadah haji, beber Syamsuddin, setelah 20 tahun menabung dari jerih payahnya sebagai buruh tani di Kabupaten Maros. Keduanya berangkat menunaikan ibadah haji pada 17 Agustus lalu.

"Kita keluarga tidak tahu persis travel apa digunakan. Tapi yang jelasnya, Haji Ilyas yang pegawai Kemenag itu semua yang uruskan setelah bayar Rp 400 juta," tuturnya.

Syamsuddin berharap, kedua keluarganya yang tertahan di Filipina bisa melanjutkan ibadah hajinya ke tanah suci Mekkah. Jika memang tidak diperbolehkan, dia berharap bisa dibebaskan dan dikembalikan ke tanah air.

"Kami akan meminta pertanggungjawabannya pegawai Kemenag itu. Apalagi uang Rp 400 juta yang ditabung selama 20 tahun sudah diambilnya," tegas Syamsuddin.

BACA JUGA: Tim Bareskrim ke Filipina Selidiki Penipuan Jemaah Haji Indonesia

Sebelumnya diberitakan, Tim Bareskrim Polri hari ini, Rabu (24/8/2016) bertolak ke Filipina untuk menyelidiki kasus 177 jemaah haji asal Indonesia yang menjadi korban penipuan saat hendak berangkat haji melalui Filipina.

"‎Untuk proses penyidikan, saat ini berjalan, tim Bareskrim sudah ke Manila hari ini," terang Kadiv Humas Mabes Polri, Irjen Boy Rafli Amar di Mabes Polri.

Boy melanjutkan maksud tim ke Filipina yakni untuk mendapatkan informasi lebih lanjut khususnya dari para korban jemaah haji yang kini masih berada disana.

Demi bisa memeriksa mereka, Boy mengaku pihaknya sudah berkoordinasi dengan pemegang otoritas di Filipina.

Sumber: Kompas.com
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved