Ngeri, Seniman Ini Melukis dengan Menjahit Telapak Tangannya
Desain wajah yang digunakan harus menunjukkan setiap orang yang pernah ditemuinya dan sempat menjalin hubungan dalam kehidupannya...
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID - Karya lukisan para seniman biasanya menggunakan media seperti kanvas, kertas, papan, atau melukis cahaya menggunakan film di dalam fotografi.
Biasanya karya-karya lukisan tersebut ada yang dipajang disebuah galeri kesenian atau pameran kesenian. Bahkan karya lukisan dapat dibeli oleh pengunjung yang tertarik dengan hasil karya lukis seorang seniman.
Lalu, bagaimanakah jika karya lukis tersebut dibuat diatas telapak tangan si seniman? tentu saja hal tersebut terbilang unik dan tidak pernah dijumpai sebelumnya.
Yah, seorang seniman asal Spanyol, bernama David Cata, menggunakan telapak tangannya sendiri untuk melukis potret wajah seseorang yang dianggapnya penting dan berpengaruh di hidupnya. Seperti wajah keluarga, sahabat, guru atau pacarnya.
Menurut David, seni melukis menggunakan telapak tangan ini merupakan bagian dari proyek seninya bernama Overexposed Emotion.
Dimana melalui karya seni lukis berbentuk seperti bordir ini mengilustrasikan orang-orang yang dianggap penting dan ia cintai dalam hidupnya.
Desain wajah yang digunakan harus menunjukkan setiap orang yang pernah ditemuinya dan sempat menjalin hubungan dalam kehidupannya seperti wajah sang kakek.
Alat-alat yang digunakan David untuk menghasilkan lukisan ini yakni bermodalkan jarum, dan benang layaknya bahan untuk menjahit baju.
David memulai melukis dengan cara menusuk jarum menembus permukaan kulit paling terluar.
Dibutuhkan waktu sekitar empat jam lamanya bagi David untuk menyelesaikan satu lukisan jahitan wajah di telapak tangannya.
Hasil jahitan David pun terlihat dengan sangat detail, tidak hanya menggunakan satu warna. Tetapi juga memadukan beberapa warna untuk memberikan lukisan yang berwarna.
Meskipun setelah lukisan selesai, jahitan tersebut akan dikupasnya untuk menggambar bentuk wajah lainnya. Walaupun meninggalkan luka darah di telapak tangannya.
David mengaku ia tidak merasakan sakit yang karena ia hanya menjahit bagian permukaan kulitnya, dan tidak mengganggunya sama sekali.
"Setiap orang yang pernah kutemui telah menciptakan memori diingatanku. Dengan wajah-wajah mereka, rasa sakit bukanlah suatu batasan," ujarnya dikutip melalui laman Dailymail, Kamis (21/7/16).