Harga Minyak Mentah Murah, Kok Solar Malah Mahal?

Selain pertumbuhan ekonomi yang menjadi sorotan, salah satu persoalan yang menjadi kritik keras bagi anggota Komisi XI ini adalah mengenai subsidi BBM

Editor: Marlen Sitinjak
IST
Ilustrasi 

TRIBUPONTIANAK.CO.ID, JAKARTA - DPR hari ini menggelar sidang paripurna. Satu agendanya adalah mendengar tanggapan fraksi mengenai pertanggungjawaban pemerintah dalam APBNP 2015.

Rapat ini pun diwarnai kritik keras oleh anggota DPR. Salah satu anggota yang menyampaikan kritik yang cukup keras adalah anggota Komisi XI DPR Kardaya Warnika.

BACA: Harga Minyak Mentah Menguat Menyusul Optimisme Goldman Sachs

Selain pertumbuhan ekonomi yang menjadi sorotan, salah satu persoalan yang menjadi kritik keras bagi anggota Komisi XI ini adalah mengenai subsidi BBM.

Menurut Kardaya, pemerintah selama ini terkesan merugikan rakyat. Sebab dengan rendahnya harga minyak dunia, pemerintah justru menerapkan kebijakan harga BBM yang tergolong tinggi.

BACA: Wall Street Gagal Manfaatkan Kenaikan Harga Minyak Mentah

"Juga mengenai solar. Harga solar ini terlalu tinggi dibandingkan harga minyak mentah," jelasnya di Gedung DPR RI, Jakarta, Rabu (20/7/2016).

Untuk itu, diharapkan tahun 2016 subsidi solar tepat diterapkan sesuai harga minyak dunia. Rakyat pun tidak lagi dirugikan apabila pemerintah memperketat mengenai persoalan subsidi ini. "Sehingga tidak ada lagi masyarakat yang dirugikan," katanya.

Sumber: Kontan
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved