Ahli Sejarah Kalbar: Meriam Ditembakan untuk Halau Hantu-hantu Pontianak

Ahli sejarah Kalimantan Barat, Syafaruddin Usman menyebutkan jika tradisi bermain meriam di Kota Pontianak sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu

Penulis: Syahroni | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Meriam Karbit 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Ahli sejarah Kalimantan Barat, Syafaruddin Usman menyebutkan jika tradisi bermain meriam di Kota Pontianak sudah ada sejak ratusan tahun yang lalu, ketika ditemui Tribun di kediamannya Jl Tanjung Pura Pontianak, Sabtu (2/6/2016).

"Meriam karbit adalah suatu permainan tradisi lokal yang sangat populer dikalangan masyarakat Kota Pontianak, yang dimainkan pada minggu-minggu terakhir dibulan Ramadan, mendekati bulan Syawal," ujarnya.

Ini merupakan suatu pertanda bahwa, lebaran akan tiba, dan menampakan kegembiraan masyarakat yang akan menyambut datangnya lebaran itu sendiri.

Syafarudin Usman juga menyebutkan makna filosofis dari meriam karbit itu sendiri, secara simbolik mengingatkan awal dibukanya Kota Pontianak oleh Syarif Abddurrahman.

"Waktu itu meriam ditembakan untuk menghalau hantu-hantu Pontianak, itu menurut legenda. Tapi jika menurut sejarah lainnya meriam digunakan untuk mengusir bajak laut yang berada dipintu anak sungai atau dimuara, di delta,"ujarnya.

Kemudian secara simboliknya adalah sebuah perayaan kemenangan dalam bulan Ramadan dan sisi lainnya untuk mengingatkan pada sejarah Pontianak dari sudut pandang budaya.

Dalam membuat meriam karbit juga tampak sebuah kekompakan dari masyarakat yang membuatnya secara gotong royong antar sesama masyarakat.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved