Selama Operasi Pekat di Bulan Ramadan, Polresta Pontianak Berhasil Ungkap 91 Kasus
Polresta Pontianak musnahkan sejumlah barang bukti yang di sita hasil Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) selama Ramadan 1437 H/2016.
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Polresta Pontianak musnahkan sejumlah barang bukti yang disita hasil Operasi Penyakit Masyarakat (Pekat) selama Ramadan 1437 H/2016 pada Senin (27/6/2016) di halaman Mapolresta Pontianak.
Barang bukti yang di musnahkan secara simbolis oleh Wali Kota Pontianak, Kapolresta Pontianak dan Perwakilan dari Kejaksaan Negeri Pontianak yakni diantara Minuman keras, Petasan dan peralatan hisap narkoba dengan cara dibakar dan masukan kedalam air.
Sementara Polresta Pontianak dan jajaran berhasil mengungkap tujuh kasus yang menjadi target kepolisian selama operasi pekat yakni perjudian dari empat kasus yang ditargetkan polisi berhasil mengungkap sebanyak 13 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 39 orang.
Narkoba, tiga kasus yang ditargetkan sebanyak lima kasus berhasil diungkap dengan jumlah tersangka sebanyak tujuh orang.
Dan untuk kasus prostitusi polisi berhasil mengungkap 29 kasus dari 15 target dengan jumlah pelaku sebanyak 58 orang dimana 38 pelaku dikenakan
tindak pidana ringan sementara 40 orang lainnya mendapat pembinaan dan
penyuluhan.
Kasus Premanisme 16 kasus terungkap dari sepuluh kasus yang ditargetkan, sebanyak 18 tersangka berhasil ditangkap dan Kasus lainnya, yakni penjualan petasan sebanyak 11 kasus terungkap sebelas penjual mendapat pembinaan dan penyuluhan sementara kasus minuman keras dari empat kasus polisi berhasil mengungkap 17 kasus dengan satu orang tersangka ditangkap, 16 orang penjual mendapat pembinaan dan penyuluhan.
Secara keseluruhan selama operasi pekat polisi berhasil mengungkap 91 kasus dengan jumlah tersangka sebanyak 65 orang, pelaku 58 orang dan 27 orang penjual.
Sebelum barang bukti di musnahkan Kapolresta Pontianak, AKBP Iwan Imam Susilo, mengatakan operasi pekat yang dilaksanakan kepolisian selama hampir sebulan adalah dalam rangka mewujudkan cipta kondisi untuk menghadapi pelaksanaan Idul Fitri.
“Alhamdulillah berkat kerjasama anggota di lapangan dengan instansi pemerintah, pengungkapan kasus melebihi target yang ditentukan,” katanya.