Imam Asal Madinah Takjub Festival Sahur-Sahur di Mempawah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kemeriahan pelaksanaan Festival Sahur-Sahur (FSS) pada tahun ke-14 di Kabupaten Mempawah sukses digelar mulai Jumat (24/6) hingga Sabtu (25/6/2016) malam.

Bahkan kemeriahan tampak dari lautan ribuan manusia yang memadati jalan GM Taufik Mempawah saat final 12 besar peserta festival sahur-sahur.

Sebanyak 154 peserta yang memeriahkan ajang tahunan terdiri dari 89 peserta pemula dan 65 peserta dewasa ini sangat menyedot perhatian masyarakat hingga tamu yang hadir bahkan dari mancanegara sekalipun.

Bupati Mempawah Ria Norsan, mengatakan, FSS ini sebagai agenda rutin saat bulan Ramadan. "Kegiatan Festival Sahur-Sahur ini memasuki tahun ke-14 dan setiap tahun dilaksanakan," ujarnya.
Ia mengatakan kegiatan sahur-sahur ini menjadi bagian tradisi masyarakat Mempawah dalam membangunkan masyarakat yang akan melaksanakan sahur.
"Festival ini adalah suatu nilai budaya yang harus tetap dipertahankan sehingga uni harus dijaga karena ini ciri khas Mempawah," katanya.
Ia mengatakan, FSS sekaligus mengajak generasi muda mempertahankan tradisi yang turun temurun dalam membangunkan masyarakat untuk sahur.
Mereka menggunakan alat-alat musik tradisional sederhana dari bahan-bahan yang mudah ditemui dalam kehidupan.

Maka ia berharap pelaksanaannya dari tahun ke tahun dapat ditingkatkan baik dari jumlah peserta, kreatifitas hingga hadiahnya.

Satu di antara tamu yang ikut hadir dalam kemeriahan FSS adalah imam dari Madinah, Syekh Muhammad Jamil Lc. Ia mengaku takjud dan terpukau dengan kemeriahan ajang yang menjadi cerminan dan ikon budaya tradisi Mempawah ini.

"Atas izin Allah, terus terang, saya pertama kali melihatnya di dunia hanya di Indonesia ada seperti ini melalui acara sahur-sahur ini," ujarnya melalui penterjemahnya, Nasrullah.

Bahkan gelaran seperti ini diakuinya belum pernah ditemukannya di Negara Arab. Kalaupun ada kegiatan membangunkan sahur di Arab, caranya berbeda dengan yang dilakukan warga Mempawah.
Karena menilai budaya ini unik, Jamil berpesan kepada anak-anak muda Mempawah untuk tetap membuat budaya ini lestari.

"Harapannya khususnya kepada para pemuda agar lebih bersemangat lagi, karena ini merupakan budaya di Indonesia yang sangat unik yang tidak ada di negara luar, maka ini harus ditingkatkan lagi," ujarnya.

Ketua Panitia FSS, Dewo Dirgantara mengatakan, peserta mencapai 200 keleompok dari Singkawang, Pontianak, Kubu Raya.
"Terimakasih kepada Pemkab Mempawah, sponsor, Bank Kalbar dan sebagainya, kami ucapkan terimakasih sebesar-besarnya atas dukungannya," katanya.
Ia mengatakan total hadiah yang diperebutkan dalam gelaran ini berjumlah Rp 78 juta. Ia beharap gelaran ini tidak akan pupus ditelan zaman dan terus terjaga kelestariannya.