Ramadan 1437 H

Tentang Nuzulul Quran, Begini Kisahnya Menurut Ustaz Didik Nurharis

Hingga pada satu malam datanglah sosok makhluk yang belum pernah dilihat oleh Baginda Nabi, yaitu Malaikat Jibril dalam wujud aslinya.

Penulis: Ishak | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID / ISHAK
Ustaz Didik Nurharis, usai menjadi pembicara dalam acara Majelis Quran, di Masjid Raya Mujahidin Pontianak, Minggu (19/06/2016)siang. Ada beberapa tips yang dibagikannya agar anak-anak mudah menghafal Alquran. Satu diantaranya adalah orangtua yang harus menjadi teladan bagi anak dalam upaya menghafal Alquran. 

Surah kedua yang diturunkan setelah sirah Al Alaq, adalah surah Al Muddatsir. Para ulama, menurutnya, menegaskan, jika turunnya surat Al Alaq juga menjadi isyarat diangkatnya Muhammad SAW sebagai Nabi. Maka surat Al Muddatsir , jadi isyrat Kerasulan Muhammad SAW.

Secara umum, kandungan lima ayat yang pertama diturunkan, adalah perintah untuk membaca. Membaca merupakan jendela pengetahuan yang akan menyibak gelapnya kebodohan.

“Dalam hal ini, yakni kebodohan yang telah menjerumuskan masyrakat Arab semasa itu dalam paganisme dan budaya-budaya murahan,” tuturnya.

Menurutnya, dengan membaca maka terbukalah rahasia dibalik keberadaan alam semesta dengan segenap keteraturan dan keseimbangannya.

“Allah ulangi kata ‘iqra’ dua kali di dalam ayat ini. Tentu ini menjadi isyarat kesungguhan dan pantang menyerah untuk mencari petunjuk. Maka siapapun yang mencari petunjuk Kebenaran dengan sungguh - sungguh, maka Allah Yang Maha Pemurah akan memberikan jalannya,” imbuhnya.

Isyarat terakhir dalam ayat ini, menurutnya adalah, pembuka hidayah dan jendela ilmu adalah Al Qalam. Yaitu pena sebagai alat untuk merekam dan menyebarkan ilmu, petunjuk dan pengetahuan. Allah telah memberikan kepada hambanya dua rahasia utama kebaikan dunia dan akhirat. Yaitu membaca dan mata tajam pena

Korelasi antara Ramadan dengan Alquran baik membacanya, mempelajarinya, mengajarkannya maupun mengamalkannya. Rasulullah selama ramadhan mempunyai hubungan yang istimewa sehingga beliau disimak bacaannya langsung oleh malaikat.

Demikian pula generasi-generasi setelahnya. Disaat datang bulan Ramadan, mereka memiliki hubungan khusus dan interaksi yang lebih intens dengan Alquran. Seperti yang terdapat dalam atasar bahwa Imam Syafii selama Ramadan, dapat mengkhatamkan bacaan Alquran sebanyak 60 kali.

Sebagaimana ditegaskan Allah SWT dalam banyak ayat, bahwa Alquran diturunkan sebagai petunjuk manusia. Tanpa petunjuk, manusia pasti tersesat jalan. Terombang ambing dalam kegelapan hingga jatuh kehinaan dan kehancuran.

“Oleh karena itu, Allah jamin siapapun yang menjadikannya (Alquran) sebagai petunjuk, maka tidak akan pernah celaka. Sebagaimana yang dijelaskan dalam Quran Surah Thaha ayat dua,” pungkasnya.

Keutamaan lain dari intensnya interaksi dengan Alquran, yakni tidak akan ada rasa takut dan tidak pula akan diterpa dengan kesedihan. Hal ini dijelaskannya terjabarkan dalam Quran Surah Albaqarah ayat 38.

Adapun daripada itu, Allah SWT akan memuliakan di dunia dan di akhirat, persis seperti yang tergambar dalam Quran Surah Al a'raf ayat 172-173.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved