Operasi Patuh Kapuas 2016

Orangtua Rendra Berang, Anaknya Disuruh Jongkok di Ujung Knalpot Lalu Digas Oknum Polisi

Sebab hingga saat ini Rendra masih merasakan sakit di telinganya karena mengalami gangguan kerusakan syaraf.

Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Steven Greatness
TRIBUN PONTIANAK/DHITA MUTIASARI
Murni, orangtua dari korban tindakan kurang menyenangkan oknum polisi saat menunjukkan bukti hasil pemeriksaan medis putranya di kediaman, Jumat (27/5/2016). 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, MEMPAWAH - Kembali terjadi dugaan tindakan kurang mengenakan oleh oknum anggota kepolisian Polres Mempawah terhadap pengendara yang melanggar aturan dalam gelaran operasi patuh kapuas 2016 di Kabupaten Mempawah.

Kali ini korbannya adalah Muhammad Rendra (17) warga Jalan Penambangan, Desa Antibar Kecamatan Mempawah Timur yang mengalami pengalaman kurang mengenakan ketika terjaring operasi Patuh Kapuas 2016 saat digelar di sekitar lokasi taman air mancur Pasar Mempawah, Selasa (24/5/2016).

Sebab hingga saat ini Rendra masih merasakan sakit di telinganya karena mengalami gangguan kerusakan syaraf.

Baca Juga : Kesalahan Anak Buah, Kasat Lantas Minta Maaf kepada Keluarga Korban

"Kejadiannya pas anak saya berangkat sekolah pagi sekitar jam 7 pagi," ujar ayah korban Murni kepada wartawan, Jumat (27/5/2016).

Ia mengatakan saat akan berangkat sekolah di SMAN 1 Mempawah, anaknya diberhentikan oleh petugas yang saat itu menggelar razia dengan alasan menggunakan knalpot racing.

"Anak sekolah alasannya pakai knalpot racing, oke saya terima anak saya salah," jelasnya.

Namun saat itulah dikatakannya oleh satu petugas anggota Satlantas yang berinisial MA berpangkat brigadir melakukan hal yang tidak mengenakkan kepada anaknya.

"Masa anak saya disuruh jongkok, telinganya diujung knalpot kemudian di depan semau-maunya digeber (tarik gas) digaskannya," ujarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved