Jual Beli Kunci Jawaban UN
BREAKING NEWS: Wawako Pontianak Pastikan Kunci Jawaban yang Dijual Palsu
Jadi ada dua alternatif, ada oknum yang sengaja membocorkan (soal), kemudian mengisi sendiri kunci jawaban itu.
Penulis: Rizky Zulham | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK – Wakil Wali Kota Pontianak, Edi Rusdi Kamtono memastikan bahwa kunci jawaban UN yang dijual SM dan KYS adalah palsu.
"Ada oknum masyarakat yang menjual kunci jawaban kepada murid yang ditawarkan ke sekolah-sekolah, tapi sudah diamankan. Saya pastikan itu palsu dan tidak mungkin kunci jawaban itu ada di sini karena semua dikirim dari pusat," ujar Edi kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (5/4/2016).
Edi mengatakan berkas yang dikirim dari pusat hanya soal, tanpa kunci jawaban. Menurutnya, ada dua alternatif mengapa kunci jawaban UN itu bisa beredar.
"Jadi ada dua alternatif, ada oknum yang sengaja membocorkan (soal), kemudian mengisi sendiri kunci jawaban itu. Kemudian yang kedua karena memang niat dari oknum yanhg sengaja memanfaatkan momentum UN untuk mencari uang," jelasnya.
Untuk itu, Edi menegaskan kepada peserta didik yang melaksanakan UN untuk lebih percaya dengan diri sendiri. Percaya dengan apa yang telah didapatnya saat proses belajar mengajar.
"Saya berharap kepada para peserta dan orangtua termasuk guru, untuk tidak percaya denga hal-hal seperti itu, jangan dipercaya. Yakin saja dengan kemampuan," tuturnya.
Sebelumnya diberitakan, Polsek Pontianak Kota mengungkap peredaran kunci jawaban soal Ujian Nasional (UN) di Kota Pontianak.
Polisi mengamankan dua warga yang telah menjual kunci jawaban pada Senin (4/4/2016) malam sekitar pukul 23.00 WIB.
Kapolsek Pontianak Kota, Kompol Alber Manurung, mengatakan, kedua pria tersebut berinisial SM, warga Pontianak Selatan dan KYS, warga Jl Perdamaian.
Keduanya diamankan saat hendak menjual kunci jawaban soal UN di SMKN 1 Pontianak, Jl Danau Sentarum, Kecamatan Pontianak Kota, Kota Pontianak, Kalimantan Barat.
Bagaimana pengembangan kasus ini oleh pihak kepolisian? Baca edisi cetak Tribun Pontianak, Kamis (7/4/2016).