Disperindag Imbau Pedagang Berjualan Secara Terapung di Sungai Jawi

Kemarin sudah rapat bersama lurah dan camat di Sungai Jawi, untuk mengimbau pedagang berjualan menggunakan perahu

Penulis: Syahroni | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/SYAHRONI
Sabran yang ditemani istri dan dua anaknya, sedang melayani pembeli dari atas perahu di Sungai Kapuas, kawasan Taman Alun Kapuas, beberapa waktu lalu. 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,PONTIANAK - Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM (Disperindagkop dan UKM) Kota Pontianak, berencana memanfaatkan sungai sebagai tempat berjualan.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh Kepala Disperindagkop, Ir Haryadi Triwibowo di Kantor Diaperindagkop Pontianak, Jl Aliayang Pontianak, Kota Pontianak, Senin (4/4/2016) lalu.

Dalam mendukung program menuju Kota Pontianak kreatif, Disperindagkop akan membuat kebijakan berjualan secara terapung di sungai yang ada di sekitar Kota Pontianak.

"Kemarin sudah rapat bersama lurah dan camat di Sungai Jawi, untuk mengimbau pedagang berjualan menggunakan perahu," katanya.

Kegiatan berjualan menggunakan perahu juga dianggap efektif untuk mengurangi kemaceten di jalan.

"Di sisi kiri dan di sisi kanan berjualan, dan pembeli bisa dari pinggir jalan paralel," katanya.

Sebanarnya ide tersebut telah dilakukan satu di antara pedagang yang telah berjualan di Taman Alun Kapuas, Sabran, yang berjualan menggunakan perahu bekas bodi speedboat.

Sabran warga yang tinggal di Kampung Beting tersebut, mengaku mendapat ide untuk berjualan diatas perahu ketika para pedagang dilarang berjualan di halaman taman tersebut, ketika ditemui tribunpontianak.co.id, beberapa waktu lalu.

"Daripada saya menganggur, dan tidak ada pemasukan akhirnya saya mempunyai pemikiran untuk memanfaat bekas bodi speed ini," ungkapnya.

Ide kreatif dari warga yang tinggal di Kamping Beting tersebut menjadi acuan dari kebijakan, Disperindagkop untuk menata PKL di sungai dan parit yang ada di Pontianak.

Diakui oleh Sabran ayah dua anak tersebut ketika dikunjungi Tribunpontianak.co.id, dia sempat merasa pusing dan mabuk ketika awal berjualan di atas air karena goyangan gelombang.

Saat ini Sabran telah berjualan hampir tiga bulan dan dirinya sudah mulai beradaptasi dengan kondisi tersebut.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved