Siswa SMAN 4 Sintang Tak Khawatir Ujian Nasional ke Sekolah Lain

Kasian lihat teman-teman yang mau ke sini. Kalau tidak banjir tidak apa-apa, kalau misal banjir ini yang sulit

Penulis: Jimmi Abraham | Editor: Arief
Siswa SMAN 4 Sintang Tak Khawatir Ujian Nasional ke Sekolah Lain - pelajar-sman-4-sintang_20160401_221714.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Pelajar SMAN 4 Sintang melewati titian kayu dan tanah berlumpur untuk menuju sekolahnya, Jumat (1/4/2016). Banjir membuat siswa kesulitan menuju sekolahnya.
Siswa SMAN 4 Sintang Tak Khawatir Ujian Nasional ke Sekolah Lain - jalan-kaki-berlumpur_20160401_221430.jpg
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/RIZKY PRABOWO RAHINO
Pelajar SMAN 4 Sintang melewati jalan berlumpur untuk menuju sekolahnya, Jumat (1/4/2016). Banjir membuat siswa kesulitan menuju sekolahnya.

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINTANG - Satu diantara siswa kelas XII IPA SMAN 4 Sintang, Reni Nurmawati mengatakan dirinya tidak begitu khawatir jika seandainya kondisi debit air yang kian meningkat harus membuat para peserta Ujian Nasional dievakuasi ke sekolah lain.

"Saya tidak begitu khawatir sih bang. Karena kondisi banjir seperti ini sudah tiap tahun. Selama tiga tahun saya bersekolah sejak 2013-2016, banjir terus. Jadi kami tidak begitu heran," ungkapnya kepada Tribun Pontianak, Jumat (1/4/2016).

Namun, ketinggian genangan air saat ini diakui Reni lebih tinggi bila dibandingkan dengan dua tahun lalu. "Cuma kalau misalnya banjir ya harus tetap semangat. Maunya sih cepat surut biar kami tidak susah menuju sekolah," terangnya.

Setiap harinya, Reni berangkat sekolah pukul enam pagi bersama teman-temannya. Dirinya sangat terbantu, sebab rumahnya berada tidak jauh dari sekolah. Namun bagi sebagian teman-temannya hal tersebut menjadi masalah. "Kondisi banjir membuat akses jalan menjadi sulit. Ada kawan sering ndak masuk karena banjir," jelasnya.

Rata-rata pelajar SMAN 4 dikatakan Reni berasal dari luar lingkungan sekolah, namun tinggal di daerah tidak jauh dari sekolah. Reni berharap agar banjir cepat surut, sehingga teman-temannya yang bertempat tinggal di luar lingkungan sekolah dapat sampai ke sekolah dengan mudah.

"Kasian lihat teman-teman yang mau ke sini. Kalau tidak banjir tidak apa-apa, kalau misal banjir ini yang sulit," ucapnya.

Reni juga berharao setidaknya Ujian Nasional (UN) tetap digelar di sekolahnya, sebab jika digelar di sekolah lain tentu menimbulkan beban baru bagi siswa yang tinggal di daerah dekat sekolah.

"Kalau ke tempat lain jauh,bang. Kami juga harus nyeberang banjir lagi untuk kesana. Kalau bisa ada bantuan dari pemerintah lah untuk ngangkut siswa-siswa, jadi biar lebih mudah berangkat ke sekolah. Karena kondisi ini sulitnya terasa saat banjir dan hujan. Belum pernah sih sekolah sampai terendam. Paling cuma halaman tegenang," pungkasnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved