Penemuan Mayat di Sungai Kakap
Sebelum Dibunuh dengan Sadis, Usman Sempat Memeluk Noryanti
Pria beristri ini menuturkan saat itu dirinya merasa kesal terhadap korban lantaran korban pulang ke Sanggau selama empat hari tidak memberikan kabar
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Usman Sani yakni tersangka Pelaku pembunuhan Noryanti Helena atau mayat perempuan terbungkus bedcover Hello kitty yang ditemukan mengapung di sungai Kalimas Kecamatan Sui Kakap mengaku dirinya khilaf telah melakukan perbuatan tersebut yang menyebabkan kematian istri sirinya itu.
Dihadapan sejumlah wartawan, pria beristri ini menuturkan saat itu dirinya merasa kesal terhadap korban lantaran korban pulang ke Sanggau selama empat hari tidak memberikan kabar kepadanya.
Tak hanya itu kekesalannya semakin bertambah saat mengetahui korban ternyata kerja kafe di Tayan kab Sanggau dan itu juga dirinya mendapatkan informasi dari temannya kalau istri sirinya itu meminta dicarikan kenalan bos sawit.
"Saat setelah saya jemput saya tanya dia apa benar dia minta dicarikan bos sawit, tapi Dia nggak ngaku. Terus saya tanya lagi, tetapi dia tetap ndak mau ngaku, lalu akhirnya saya peluk dia kenapa gini, kenapa suka bohongkan saya," katanya saat diwawancara di Mapolresta Pontianak
Dikatanya lagi, padahal segala yang saya beli semuanya atas nama dia. "Akhirnya dia nangis semakin kuat, karena saya takut dituduh mau bunuh. Lalu kemudian saya bujuk, tetapi tetap dia tak mau ngaku, dan akhirnya saya lilitkan seprei di lehernya, saat waktu liat dia susah napas saya juga tidak berani melepaskan lilitan itu, karena takut dia teriak," katanya.
Lanjutnya, lantaran dirinya tak tahu untuk berbuat apa lagi, terpaksa saya teruskan belitan di lehernya, hingga akhirnya dia tak bergerak dan tidak bernapas serta diperkirakan telah meninggal dunia, akhirnya saya sewa mobil dan membawanya ke Kalimas.
US membantah kalau istri siri yang baru dinikahinya sekitar 1 tahun itu meninggal dalam keadaan hamil dan saat menghabisinya Noryanti pun dia tidak menggunakan senjata tajam.
Ia pun menuturkan dan memperkirakan luka yang ada di tubuh Noryanti itu akibat terbentur baut jembatan saat ia melemparkannya ke sungai. Mungkin saat jatuhkan jembatan kena baut jembatan.
"Istri saya tahu kalau saya punya istri siri, tapi dia tidak setuju, keluarga dia tidak tahu kalau dia itu istri saya, karena keluarga dia maunya nikah adat," tuturnya