Tokoh Masyarakat Sanggau Tolak Penamaan Jembatan Pak Kasih
Pemerintah Provinsi seharusnya sebelum memberikan penamaan jembatan itu,mengadakan pertemuan dengan mengundang tokoh-tokoh Tayan dan Sanggau.
Penulis: Hendri Chornelius | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Tokoh masyarakat Kabupaten Sanggau Abdul Muthalib juga menolak penamaan jembatan Tayan dengan sebutan "Jembatan Pak Kasih".
Menurutnya, Kabupaten Sanggau yang memiliki 15 Kecamatan memiliki tokoh-tokoh patriotik memperjuangkan tanah air dari rongrongan penjajah.
“Seperti tragedi Mandor, banyak tokoh Sanggau yang harus merelakan jiwa dan raganya untuk kemerdekaan, jadi jangan kita menganggap remeh perjuangan mereka, ” katanya, Jumat (25/3/2016).
Kendati begitu, Ia menyampaikan ucapan terimakasih atas perjuangan Pemerintah Provinsi Kalbar dan Pemerintah Kabupaten Sanggau yang telah memperjuangankan pembangunan jembatan itu.
“Tetapi selama tokoh-tokoh Sanggau masih ada, kenapa mesti menggunakan tokoh luar, ” ujarnya.
Ia berharap, Gubernur Kalbar untuk meninjau ulang pemberian nama jembatan tersebut karena keputusan pemberian nama jembatan “Pak Kasih” tidak meminta pendapat masyarakat Tayan.
Menurutnya, Pemerintah Provinsi seharusnya sebelum memberikan penamaan jembatan tersebut, mengadakan pertemuan dengan mengundang tokoh-tokoh Tayan dan Sanggau. Tujuan pertemuan tersebut adalah menggali aspirasi masyarakat terkait penamaan jembatan.