Tiga Pekan, Banjir Rendam Dua Desa di Sejangkung

Ratusan siswa yang letak sekolahnya berada di desa tersebut terpaksa harus diliburkan.

Penulis: Hamdan Darsani | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/HAMDAN DARSANI
BANJIR - Guru SDN 16 Senabah, Desa Semangak Ali Widodo mengecek bangunan sekolah yang telah tergenang air setinggi 60 cm di selasar sekolah. Kamis (25/2) 

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,SAMBAS - Selama tiga pekan terakhir dua desa di kecamatan Sejangkung Kabupaten Sambas masih dilanda banjir. Ratusan rumah warga Desa Semangak dan Sepantai masih tergenang air setinggi satu meter hingga dua meter.

Selain merendam rumah warga, Banjir juga menggenangi fasilitas umum dan ruang sekolah milik dari dinas pendidikan. Sehingga ratusan siswa yang letak sekolahnya berada di desa tersebut terpaksa harus diliburkan.

Guru Kelas SDN 16 Senabah, Desa Semangak Ali Widodo mengatakan selama hampir tiga pekan manejemen sekolah harus meliburkan siswa. Karena kondisi air belum juga surut. Sejumlah agenda akademik menjadi terganggu karena banjir.

"Hari Senin (22/2/2016) sempat surut sedikit. Karena hujan semalaman ditambah air pasang dan banjir kiriman dari hulu sungai. Air kembali meninggi," tuturnya saat dijumpai Tribun di lokasi bangunan SDN 16, Kamis (25/2/2016).

Ia mengatakan sejumlah dokumen penting sekolah seperti rapot, data base identitas siswa serta dokumen lainya sudah diamankan di tempat yang tinggi.

"Untuk kapan masuk sekolah kembali. Kita masih menunggu air surut. Jika sudah surut kita akan mulai kembali proses belajar mengajar," ujarnya.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved