Gerakan Fajar Nusantara
Kelompok Menyimpang Seharusnya Diberi Pembinaan oleh Pemerintah
Atas kejadian ini, menurut Jumadi, pemerintah daerah harus segera mengambil langkah-langkah.
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Akademisi dari Universitas Tanjungpura Pontianak, Dr Jumadi, angkat bicara terhadap peristiwa yang terjadi pada eks Gafatar di Kalbar. Khususnya di Mempawah, rumah dan mobil mereka sampai dibakar oleh massa yang tidak menginginkan keberadaannya di daerah ini.
Atas kejadian ini, menurut Jumadi, pemerintah daerah harus segera mengambil langkah-langkah. "Jadi kita juga berharap, kepada seluruh komponen masyarakat, agar tidak mudah diprovokasi," ujarnya kepada wartawan, Rabu (20/1/2016) pukul 16.30 WIB.
Dosen Fisipol Untan Pontianak ini mengatakan, anggaplah Gafatar itu menyimpang. Tapi ketika melakukan tindakan anarkis terhadap mereka, hal itu jauh lebih menyimpang.
"Kalau menurut saya, masyarakat itu jangan dibuat sakit. Jadi ada penyimpangan sosial yang berlebihan dengan melakukan sikap anarkis," jelasnya.
Menurutnya, kalau pemerintah daerah cepat melakukan langkah-langkah yang tepat. terhadap eks Gafatar, anarkisme itu tak akan terjadi. "Jadi kita menyesalkan juga, terkadang masyarakat sudah terlalu mudah diprovokasi," katanya.
Sesuatu yang meyimpang, kata Jumadi, tidak perlu disikapi dengan langkah berlebihan. Sebab akan menimbulkan penyimpangan-penyimpangan yang arogan seperti pembakaran.
"Seharusnya ketika ada sekelompok masyarakat seperti Gafatar, yang diduga menyimpang harus dibina oleh pemerintah dan para ulama," ungkapnya.