Dua RSUD di Sambas Janji Tindaklanjuti Keluhan Masyarakat
Tujuannya memaksimalkan program kerja, melaksanakan program kerja dengan pemasangan poster dan spanduk terkait jam besuk pasien.
Penulis: Dhita Mutiasari | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menanggapi berbagai keluhan masyarakat terhadap layanan kesehatan di rumah sakit baik RSUD Sambas maupun RSUD Pemangkat yang disampaikan melalui survei pengaduan, Direktur RSUD Pemangkat dan RSUD Sambas berkomitmen dalam memberikan pelayanan lebih baik lagi.
"Terkait pengaduan masyarakat terhadap petugas yang kurang ramah sapa, salam, sopan dan santun maka kami berjanji November 2015 sudah mengadakan pelatihan Customer Service Excellent dalam rangka pelayanan kepada masyarakat," kata Direktur RSUD Pemangkat, dr Samuel Gerits Rahanra MPh, Kamis (3/12/2015).
Terkait pengaduan masyarakat terhadap minimnya sosialisasi jam kunjungan dan jam besuk pasien, pihaknya berjanji mulai Januari 2016 akan merealisasi inventarisasi tim promosi rumah sakit.
Tujuannya memaksimalkan program kerja, melaksanakan program kerja dengan pemasangan poster dan spanduk terkait jam besuk pasien.
"Terkait pengaduan masyarakat RSUD tidak aman dari maling dan sehingga kehilangan dompet dan lain-lain, kami berjanji akan memaksimalkan fungsi pagar dan security dan memasang CCTV," jelasnya.
Sementara Direktur RSUD Sambas Hendy Wijaya SKM MPh bahwa pihaknya juga mengakomodir serta menindaklanjut keluhan masyarakat yang terangkum dari 23 janji layanan keluhan masyarakat atau ketidakpuasan masyarakat.
"Alhamdulillah sudah kami diskusikan melalui forum rumah sakit. Komitmen RSUD Sambas dan jajajran RSUD Sambas terkait pengaduan survey pengaduan," jelasnya.
Terkait WC ruang inap kelas III bangsal kebidanan rumah sakit yang kurang bersih, maka pihaknya pun berjanji mulai Januari 2015 akan mensosialisasi pembatasan jumlah penunggu pasien.
Selain itu, optimalisasi petugas kebersihan dengan sistem outsourching sesuai SOP dengan menerapkan pembatasan jumlah penunggu pasien baik dengan pamflet dan peningkatan optimalisasi kebersihan.
"Karena sudah menjadi kebiasaan ketika pasien melahirkan, pihak keluarga menunggu ramai-ramai, maka nanti akan kita atasi," jelasnya.