Tiga Kecamatan di Melawi Siaga 1 DBD

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID,MELAWI - Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Melawi terus bertambah. Data yang disampaikan dinas kesehatan Melawi sampai dengan 1 Desember, tercatat ada 83 kasus tiga di antaranya meninggal dunia.

Baca juga: Demam Berdarah Sedang Mewabah, Tanamlah Tanaman Pengusir Nyamuk

Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan (P2PL) dinas kesehatan Melawi, Arif Santoso mengungkapkan, jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya, kasus DBD mengalami trend peningkatan yang cukup signifikan. Pada tahun 2014 terdapat 43 kasus DBD dua diantaranya meninggal.

“Namun demikian kita belum menentukan sebagai Kejadian Luar Biasa (KLB), karena untuk menentukan KLB ini jika peningkatannya dua kali lipat dari tahun sebelumnya, atau terjadi kasus yang sebelumnya tidak dikenal,” kata Arif fi temui di ruang kerjanya, Selasa (1/12/2015).

Arif menambahkan, dinas kesehatan sudah melakukan berbagai upaya untuk menekan kasus DBD. Satu di antaranya dengan melakukan fogging dan abatesasi pada daerah yang terdapat kasus DBD.

“Bahkan pada hari ini petugas kita juga sedang melakukan foging di kecamatan Belimbing, karena di kecamatan tersebut ada laporan satu orang terkena DBD, dan meninggal dunia,” tandasnya.

Selain melakukan fogging, dinas kesehatan juga selalu mengimbau kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan lingkungan. Dan melakukan kegiatan 3 M plus, diantaranya menguras penampungan air, menutup penampungan air dan mengubur barang bekas yang bisa menampung air.

Dari informasi yang disampaikan Kepala puskesmas Nanga Pinoh, dr Sien Setiawan, saat ini ada beberapa kecamatan yang sudah siaga 1 DBD, diantaranya kecamatan Menukung, kemudian kecamatan Sayan, dan kecamatan Belimbing, di Nanga Pinoh sendiri ada desa yang sudah siaga 1 DBD. Antara lain Tanjung Paoh dan Tanjung Lay.