Darurat Asap
Panglima TNI Minta Pemadaman Karhutla Gunakan Metode Ini
Bencana kebakaran hutan dan lahan saat ini disebabkan oleh lahan gambut kering yang sangat mudah terbakar karena musim kemarau yang panjang
Penulis: Hadi Sudirmansyah | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pangdam XII Tanjungpura Mayjen TNI Toto Rinanto Soedjiman bersama para Danrem dan Dandim jajaran Kodam XII Tanjungpura yang berada di Kalbar dan Kalteng.
Mereka menghadiri pengarahan dari Panglima TNI, Jenderal Gatot Nurmantyo tentang bencana kebakaran lahan dan hutan yang menimbulkan dampak kabut asap, di Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng, pada Selasa (13/10/2015).
Dalam kunjungan kerjanya di Desa Tumbang Nusa, Kecamatan Jabiren Raya, Gatot Nurmantyo memberikan pengarahan tentang penanggulangan kebakaran hutan dan lahan kepada para Pangkotama, Danrem dan Dandim jajaran Kodam XII/Tanjungpura.
Kepala Penerangan Kodam (Kapendam) XII Tanjungpura, Kol Inf Mukhlis mengatakan, Panglima TNI menekankan bahwa para Dandim yang wilayahnya jadi sumber asap beserta para pengusaha yang memiliki lahan yang terbakar harus diajak dalam kegiatan memadamkan lahan yang terbakar.
"Bencana kebakaran hutan dan lahan saat ini disebabkan oleh lahan gambut kering yang sangat mudah terbakar karena musim kemarau yang panjang," kata Mukhlis mengutip arahan Panglima TNI saat dihubungi melalui telepon pada Rabu (14/10/2015).
Kemudian Panglima TNI juga menyarankan dengan metode Blocking Kanal dibuat untuk menampung air dan membasahi lahan gambut. Bukan sepeti kanal yang telah dibuat beberapa perusahaan pengelola lahan yaitu untuk menyerap air.
Kanal yang dibuat harus berblok - blok untuk menampung air yang dapat digunakan saat pasang surut sehingga tetap dapat membuat lahan basah.
"Blocking Kanal yang dibuat pada hakikatnya sangat sederhana dengan biaya yang tidak semahal yang dibayangkan namun dampaknya untuk masyarakat banyak," ungkap Mukhlis mengutip arahan Panglima TNI
Selain itu Panglima TNI juga menegaskan bahwa Prajurit TNI dan anggota Polri tidak punya kebun, yang punya kebun adalah para pengusaha. Tapi saat ini justru Prajurit TNI dan Polri yang berada di lapangan untuk berjibaku memadamkan api di lahan perkebunan tempat para pengusaha yang lahannya terbakar.
"Para pengusaha harus membantu untuk membantu membuat Blocking Kanal di lahannya masing-masing dengan supervisi para Dandim dan berkoordinasi dengan Kapolres di wilayahnya", ungkapnya lagi.