Mobil Dinas Gubernur Kalbar Jajal Jembatan Rp 802 Miliar
Saat ini pengerjaan sudah 90 persen, peledakan batu-batu besar di jalan arah Pontianak sudah dilakukan minggu kemarin
Penulis: Sahirul Hakim | Editor: Arief

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SANGGAU - Mobil Dinas Gubernur Kalbar, Cornelis MH, menjadi yang pertama uji coba melintasi Jembatan Kapuas Tayan, Kabupaten Sanggau, Senin (5/10/2015).
Setelah itu barulah mobil rombongan yang mengikuti iring-iringan. Kendaraan orang nomor satu di Kalbar itu melintasi Jembatan Kapuas Tayan, yang di beberapa titik kecil masih perlu penyempurnaan, seperti pemasangan lampu, pagar pengaman serta pengecatan.
Sementara Cornelis berjalan kaki melintasi jembatan tersebut didampingi Kepala Satuan Kerja Jembatan Kapuas Tayan Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan rakyat, Yudha Handita, Ny Frederika Cornelis SPd, Kepala Biro Pemerintahan Provinsi Kalbar, Herkulana MR, dan Kepala Dinas Perhubungan Anthony S Runtu.
Yudha mengatakan, untuk pengerjaan jembatan ini sudah pada tahap finishing, pemasangan, lampu dan penyempurnaan, sehingga belum bisa dilewati kendaraan umum.
"Saat ini pengerjaan sudah 90 persen, peledakan batu-batu besar di jalan arah Pontianak sudah dilakukan minggu kemarin, nanti akan dilakukan penataan jalan akses," terangnya lewat rilis resmi Humas Pemprov Kalbar kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (6/10/2015).
Sebelumnya, Pitoyo sebagai PPK pembinaan teknik Jembatan Tayan menjelaskan 19 Oktober 2015 dipastikan sudah siap diresmikan.
Jembatan sepanjang 1,5 kilometer dengan rangka baja semua dikerjakan kontraktor utama asal Tiongkok dengan pendamping dari Wika, memakan biaya Rp 802 miliar.
Pitoyo menjelaskan juga, tinggi jembatan dari permukaan air 15 meter dan sudah diukur jika air pasang dan surut sehingga tidak mengganggu lalu lintas air karena Sungai Kapuas merupakan salah satu nadi transportasi masyarakat Kalbar
Sedangkan untuk lengkung tengah sepanjang 200 meter, kata Pitoyo, selain memperkuat fondasi juga memperindah jembatan tersebut jika dilihat dari jauh.
Gubernur Cornelis mengaku senang karena Jembatan Tayan adalah nadi trans Kalimantan, serta mempermudah akses perekonomian masyarakat, dan merupakan hasil perjuangan keras.
"Jembatan ini juga akan menjadi tempat wisata masyarakat karena kemegahan dan keindahannya," ucapnya.
Apalagi kata Cornelis, jika sudah finis 100 persen, maka jembatan ini akan indah bila dilihat malam hari karena lampu-lampu akan terpasang. (*)