Imlek dan Cap Go Meh 2015
A Mie Bersyukur Semua Anaknya Pulang Kampung
Kita ada kesibukan masing-masing. Jadi terkadang agak susah mau kumpul begini
Penulis: Nasaruddin | Editor: Arief
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, SINGKAWANG - Meski datang setiap tahun, momen tahun baru Imlek tak selalu sama. Bagi sebagian masyarakat Singkawang, Imlek adalah ajang silaturahmi tanpa memandang latar belakang suku dan agama. Sebagian lagi beranggapan Imlek adalah perayaan yang harus berlangsung meriah.
Bagi anggota DPRD Singkawang, Tjhai Chui Mie, Imlek tahun ini adalah momen berkumpul sekeluarga. Tak seperti tahun sebelumnya, di Imlek tahun ini seluruh anaknya "pulang kampung". "Saya bersyukur anak-anak semuanya bisa pulang. Jadi kita di tahun ini lengkap," katanya kepada Tribunpontianak.co.id, Senin (16/2/2015).
A Mie, sapaannya mengatakan, dengan berkumpulnya seluruh anggota keluarga dirinya merasakan Imlek tahun ini lebih spesial. Bisa berkumpul dengan keluarga menurutnya adalah momen yang sangat dan paling berharga.
"Kita ada kesibukan masing-masing. Jadi terkadang agak susah mau kumpul begini. Kalau sudah kumpul begini anak-anakpun bisa curhat apa saja," kata mantan Ketua DPRD Singkawang ini.
Meski tak lagi menjabat ketua DPRD, legislator PDI Perjuangan ini tetap bersyukur masyarakat masih mempercayainya. Terlebih dirinya merupakan peraih suara terbanyak di Pemilu kemarin. "Apapun itu kita harus terus bersyukur. Saya sangat bahagia, masyarakat masih percaya saya," katanya.
Selain berkumpul bersama keluarga, momen Imlek menurutnya juga menjadi ajang evaluasi diri. Introspeksi mengenai apa saja yang sudah dan belun dilakukan. "Apa saja yang masih kurang harus ditingkatkan. Harapannya setelah Imlek bisa lebih baik lagi," katanya.
Sementara Wakil Ketua DPRD Singkawang, Sumberanto Tjitra mengatakan, Imlek merupakan perayaan luar biasa yang di dalamnya berisi kebahagiaan, silaturahmi dan persaudaraan. Imlek menurut Sumberanto memiliki nilai-nilai yang tak tergantikan dan tak bisa didapat di perayaan lain.