Puluhan Siswa SMPN 23 Kerasukan
Kerasukan massal kembali menimpa puluhan murid SMPN 23 di Jl. S. Parman Pontianak pada Selasa (4/11/2014.
Penulis: Rivaldi Ade Musliadi | Editor: Mirna Tribun
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Kerasukan massal kembali menimpa puluhan murid SMPN 23 di Jl. S. Parman Pontianak pada Selasa (4/11/2014). Peristiwa ini terjadi sekitar pukul 09.00 WIB pada saat jam pelajaran.
Kerasukan yang dimulai pada satu murid yang akhirnya murid-murid lain juga ikut kerasukan. Akibatnya proses belajar mengajar SMPN 23 terhenti, karena korban kerasukan semakin bertambah. Menurut satu di antara staf SMPN 23 Marita, belum diketahui akibat pasti dari peristiwa kerasukan tersebut.
" Masih simpang siur apa sebabnya, ada yang bilang ada murid main hantu kepang (permainan tradisional untuk memanggil roh/Red), ada yang bilang membuang pemablut sembarangan, makanya belum jelas, " ujarnya.
Murid-murid yang kerasukan langsung ditangani oleh pihak sekolah dan juga memanggil orang pintar atau ustad untuk menetralisir korban kerasukan. Parahnya, beberapa murid lain yang tidak menjadi korban jatuh pingsan.
Marita mengatakan, roh halus yang metasuki murid disekolahnya meminta syarat untuk tidak menganggu lagi. " Tadi ada satu murid kerasukan diajak komunikasi dan ia meminta tiap kelas dibakar 3 stanggi, dan di mushola diminta Al-Quran dan didalamnnya minta isi rambut salah satu murid 3 helai, " katanya. Pihak sekolah juga tidak setuju akan syarat tersebut, menurutnya apabila dipenuhi mereka akan kembali meminta yang lainnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa peristiwa ini bukan yang pertama kali terjadi. Pada Kamis lalu murid-murid juga mengalami hal yang sama. Dan pihak sekolah pun mengambil kebijakan untuk meliburkan murid pada hari berikutnya sampai minggu. Untuk saat ini para murid telah dipulangkan dan proses belajar mengajar terhenti.