Joko Modivikasi Motor Antik Jadi Norton Chooper Sirip Hiu

Setiap modifikasi dilakukan menurutnya ada sisi kekurangan dan kelebihan.

Penulis: Mirna | Editor: Jamadin
Leo Prima
Joko bersama dengan motor kesayangannya 

JOKO, atau kerap disapa Joe ini, sangat gemar mengkoleksi kendaraan tua. Boleh dikatakan hampir semua tunggangannya adalah motor dengan tahun produksi lawas.

Untuk ketiga kalinya, ia memodifikasi motor antiknya. Sebelumnya ia pernah merombak dua unit Binter Merzy (1980) miliknya. Kemudian kali ini Norton (1956) kesayangannya.

"Supaya mengentalkan konsep chooper yang saya usung, beberapa komponen motor saya amputasi. Namun ada beberapa yang saya pertahankan keasliannya seperti knalpotnya (yang berbentuk sirip hiu)," ujar Joe kepada Tribunpontianak.co.id, Kamis (26/7/2014).

Setiap modifikasi dilakukan menurutnya ada sisi kekurangan dan kelebihan. Meskipun setang motor ini panjangnya hingga 26 cm, namun tidak membuat capek jika dibawa bepergian jauh. "Justru dibawa touring, motor ini sangat nyaman. Setangnya yang tinggi tidak membuat capek tangan," tuturnya.

Hanya jika sudah berada di medan yang tidak mulus, motor ini menjadi tidak nyaman dikendarai. Sebab motor ini tidak dilengkapi shockbreaker di belakangnya. "Jadi kalau lewat jalan berbatu, hentakan joknya bisa sampai ke otak sakitnya. Tapi kalau lewat jalan mulus, nyaman saja memakainya," tambahnya.

Belum lagi jika terkena hujan atau air pasang, motor ini bisa mogok. Cepritan air dapat membuat platina basah. "Saya kalau hujan jarang mengeluarkan motor ini," ucap pria yang tergabung dalam komunitas motor Black Jack ini.

Sejauh ini, segala permasalahan motor yang sering dihadapi dapat diatasinya dengan baik. "Masalah yang sering saya hadapi paling hanya platina. Namun tidak susah mengatasinya. Biasa saya keringkan atau amplas. Tidak perlu repot bawa ke bengkel," pungkasnya. (Tribun Cetak)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved