Editorial
Memaksimalkan Potensi Sanggau
Persoalan korupsi tentu saja menjadi persoalan bangsa ini dan menjadi pekerjaan rumah terbesar untuk diselesaikan
HARI ini pasangan Bupati dan Wakil Bupati Sanggau terpilih Paolus Hadi-Yohanes Ontot akan dilantik dalam sidang paripurna DPRD Sanggau. Sebelumnya kedua orang ini memenangkan Pemilukada dengan perolehan 54,55 persen atau 127.334 suara sehinga ditetapkan sebagai pasangan terpilih.
Sebelumnya dalam liputan Tribun edisi Selasa (4/2/2014) juga disebutkan anak sulung Bupati Sanggau terpilih, Veneranda Istya Hadi (19), percaya bahwa ayahnya tak akan korupsi. Ia meminta agar Paolus Hadi lebih bersemangat dalam menjalankan amanah yang dipercayakan. Menurut mahasiswi Fakultas Kedokteran Ukrida Jakarta ini pekerjaan ayahnya ke depan akan semakin berat. Untuk itu maka harus tetap fokus sehingga apa yang menjadi target pembangunan bisa tercapai.
Persoalan korupsi tentu saja menjadi persoalan bangsa ini dan menjadi pekerjaan rumah terbesar untuk diselesaikan. Hampir tiap hari kita disuguhi dengan berita-berita korupsi, tak hanya pejabat di Jakarta namun juga hingga di daerah. Kita berharap bahkan mengingatkan agar para pejabat di Kalbar tak ada yang terjerat korupsi.
Cukuplah yang sudah ada saat ini dan mendekam di tahanan KPK atau Kejaksaan menjadi bahan instrospeksi bersama. Kita juga berharap agar pasangan Paolus Hadi-Yohanes Ontot berjalan lurus dan tak lirik kiri dan lirik kanan. Sehingga kedua pasangan yang diberikan amanah oleh rakyat ini bisa memberikan kesejahteraan kepada rakyat Sanggau.
Persoalan lain yang kadang membuat para kepala daerah tak fokus pecah kongsi ketika pemerintahan sedang berjalan. Kita jamak melihat antara bupati dan wakilnya, wali kota dan wakilnya, atau gubernur dan wakilnya hanya kompak di tahun pertama. Ketika di tahun kedua masing-masing orang berjalan sendiri-sendiri. Kondisi seperti ini tentu saja membuat pemerintahan tak bisa berjalan dengan baik. Janji Paolus Hadi yang mengatakan tetap kompak hingga lima tahun ke depan kita harapkan benar-benar direalisasikan hingga akhir masa jabatan. Janji serupa diutarakan Yohanes Ontot yang juga berkomitmen untuk saling mendukung dan melengkapi.
Kedua pasangan ini sudah merancang program kerja untuk perbaikan Sanggau ke depan. Namun, Paolus Hadi mengajak masyarakat bersama-sama membangun Sanggau dengan hati. Pasangan ini merencanakan dalam program 100 hari membuat satu logo khusus, Bekerja dengan Hati.
Tugas berat tentu saja menanti pasangan ini. Seperti yang diutarakan beberapa pengusaha yang meminta agar membenahi infrastruktur jalan serta mengelola perbatasan dengan baik. Kemudian menertibkan izin pertambangan dan perkebunan kelapa sawit sehingga tak merugikan semua pihak. Masyarakat juga meminta agar pemerintah tak hanya memerhatikan perkebunan skala besar seperti kelapa sawit, namun perkebunan rakyat seperti karet hendaknya juga diperhatikan. Jika hal ini mendapat perhatian yang sama dari pemerintah, maka perekonomian masyarakat akan berkembang dengan baik.
Dari semua tantangan tersebut Kabupaten Sanggau sebenarnya memiliki potensi yang cukup besar dalam sektor perkebunan. Seperti yang diutarakan dosen Fakultas Ekonomi Untan Ali Nasrun mengatakan potensi perkebunan, hasil hutan, dan pertambangan maupun letak Sanggau yang sangat strategis yang berada di wilayah jalan poros timur Kalbar merupakan potensi yang bisa dikembangkan dan menghasilkan kesejahteraan. Ali Nasrun mengatakan kuncinya ada pada perencanaan menggerakkan pelaku ekonomi melalui program-program pemerintah yang terintegrasi dengan leading sektor terkait dan juga melibatkan kelompok miskin sebagai bagian agar hasil pembangunan dapat dirasakan oleh seluruh lapisan masyarakat dan mengentaskan kemiskinan.
Dalam lima tahun ke depan bupati dan wakilnya diharapkan bisa memaksimalkan potensi yang ada untuk kesejahteraan rakyat. Sehingga daerah ini bisa menjadi lebih baik dan lebih sejahtera dari sebelumnya. (tribun cetak)