Pencurian Bagasi Pesawat
Angkasa Pura: Pengamanan Bandara Sesuai SOP
Saya pastikan kami menjalankan sesuai SOP, saya yakin tidak ada keterlibatan petugas saya.
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pihak Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak memastikan petugasnya atau karyawan PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak tidak terlibat terlibat dalam aksi pencurian bagasi pesawat. Kepala Divisi Operasi PT Angkasa Pura II Bandara Supadio Pontianak, Sy. Usmulyani mengatakan terkait aksi pencurian yang dilakukan di bagasi pesawat tersebut pengamanannya merupakan wewenang dari pihak Airline.
Ditegaskannya, pengamanan di wilayah Bandara, Angkasa Pura II mempunyai Standar Operasional Prosedur (SOP), dan dapat dikatakan pengamanan sesuai SOP. "Saya pastikan kami menjalankan sesuai SOP, saya yakin tidak ada keterlibatan petugas saya. Terkait dengan pencurian tersebut merupakan wewenang dari Airline karena bukan ranah kita," tegas Sy Usmulyani dihubungi Tribunpontianak.co.id, Minggu (5/1/2014).
Jika ada petugasnya yang terlibat dirinyalah yang dulu yang akan melakukan pemecatan terhadap petugasnya. "Saya berani pasang badan kalau petugas saya terlibat jadi untuk hal tersebut sudah tanggungjawab Airline bukan pihak Angkasa Pura. Saya pecat langsung kalau ada yang terlibat. Selama ini petugas kami profesional dan menjalankan tugas sesuai Standar," ujarnya.
Terkait pengamanan barang bawaan penumpang pihaknya mempunyai kewajiban untuk melakukan pemeriksaan terhadap hal-hal yang membahayakan penerbangan. "Angksa pura mengecek dampak penerbangan kalau adanya barang atau benda berbahaya yang menyebabkan penerbangan tidak aman. Jangan ada kesan kita salah hilangnya barang namun itu sudah ranah Airline," ujarnya.
Menurutnya Angkasa pura tidak mempunyai kewenangan untuk menanyakan barang-barang seperti barang berharga seperti perhiasan. "Tidak mungkin petugas bertanya kepada penumpang, Anda bawa perhiasan atau bawa uang berapa karena itu bukan termasuk bahan atau barang berbahaya dan tidak mengganggu penerbangan kecuali adanya bahan peledak atau lainnya," katanya.
Terkait CCTV merupakan alat pelengkap untuk mendeteksi apakah ada yang patut dicurigai dan menganggu keselamatan penerbangan seperti adanya teroris atau hal lainnya. "Kita menjalan kan sesuai SOP dengan memeriksa adanya bahan sifat berbahaya pada pesawat seperti bom bahkan minuman yang bergas tidak boleh apalagi lebih dari itu," katanya.