Breaking News

Pekan Gawai Dayak

Herkulanus Turunkan Bakat Mengukir Kayu Kepada Tiga Anaknya

Anak tertua memilih tari sebagai bagian dari jiwa seninya, dan dua anak kembar persis mengikuti profesi seni memahat

Editor: Arief

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Pengalaman mengukir kayu belian maupun kayu lainnya menjadi rupa manusia selama 20 tahun, membuat Herkulanus Ahar (41 th) menginginkan talenta itu dimiliki sama anak-anaknya.

Tak ada pemaksaan. Tapi kenyataannya, 3 dari 7 anaknya mengalir darah seni ayahnya. Kisah estafet anaknya memiliki bakat seni, dituturkan oleh Herkulanus Ahar kepada Tribunpontianak.co.id sambil memahat satu kayu belian menjadi wujud manusia, di Rumah Radakng, Pontianak, Jumat (5/7/2013).

Anak-anaknya tak dilatih secara paksa, mereka melihat ayahnya, lalu coba-coba, dan akhirnya bisa memiliki karya. Anak tertua memilih tari sebagai bagian dari jiwa seninya, dan dua anak kembar persis mengikuti profesi seni memahat seperti ayahnya.

"Saya tidak mengajari mereka menjadi seniman. Seniman bukan pilihan, tetapi itu muncul dengan sendirinya. Bukan kemauan saya memaksa mereka jadi seperti saya. Saya biarkan saja, mereka tumbuh alami menyukai apa yang mereka suka, asalkan ditekuni," ungkapnya.

Herkulanus adalah seniman, pun seorang guru agama SDN 02 Toho. Bersama tim dari Anjungan, dia mengikuti lomba Pantak pada Pekan Gawai Dayak 2013 di Rumah Radakgn, Pontianak. Pada lomba tersebut, ada 10 peserta dari berbagai macam kabupaten yang turut serta dalam lomba Pantak. (cr1)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

Berita Populer

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved