Perankan Film Lingkungan
Dan ketika sudah digunakan malah dijadikan sampah yang dibuang sembarangan
BEBERAPA dari anggota Kotaku, seperti Khusnul khatimah dan Frita Olivia, terlibat langsung dalam sebuah film dokumenter yang bertajukan tentang lingkungan hidup. "Frita hanya sebagai fasilitator dan Khusnul menjadi salah satu narsum di film ini," ujar Frita.
Film ini pada dasarnya mengupas habis mengenai persoalan Limbah sampah plastik dan dilema plastik degredable. Film yang berjudul Mengemas Kemasan ini disutradarai oleh Agung Trihatmojo. Dan ditayangkan pada tiga hari lalu di televisi lokal Kalimantan Barat.
"Selain kita yang terlibat dalam film dokumenter ini, ada juga para pemerhati lingkungan yang terlibat dalam pemilihan duta lingkungan hidup kabupaten maupun provinsi. Dan alhamdulillah kita terlibat sebagai narasumbernya," ujar mereka.
Film yang berdurasi tiga puluh menit ini, sebenarnya menceritakan tentang kebiasaan masyarakat menggunakan kantong plastik konvensional yang berlebihan. Dan ketika sudah digunakan malah dijadikan sampah yang dibuang sembarangan.
Padahal plastik seperti ini berbahaya jika dibuang sembarangan. Karena masa penguraian satu buah plastik memerlukan ratusan tahun. Nah, dalam film dokumenter ini, juga menguak tentang plastik baru yang fenomenal bernama plastik degredable, yang bisa mengurai lebih cepat, kira-kira hampir 2 tahun bisa mengurai ke tanah.
Hal tersebut yang ingin dibuktikan dari film ini dan menanyakan pada masyarakat apakah pernah tahu tentang plastik degredable.
Pesan yang dapat diambil dari film ini sebenarnya agar masyarakat secara keseluruhan dapat mengurangi penggunaan plastik mulai dari yang konvensional sampai yang degredable. Olehkarenanya, walaupun terobosan demi terobosan dikemukakan tetap saja plastik susah untuk terurai di tanah, dan hanya menyebabkan kerusakan pada bumi kita sebab dapat menghambat proses alam. Yakni merusak unsur air tanah (hara).
Lewat film ini masyarakat luas disadarkan untuk kembali dengan kearifan lokal terdahulu , yaitu berbelanja dengan menggunakan keranjang atau membawa tas sendiri. Agar mengurangi sampah.
"Intinya plastik degredable yang ada sekarang bukan merupakan solusi ramah lingkungan," pungkas mereka. (Edisi Cetak)