Kaus Tembakul Punye Singkawang
Ia sedikit berbeda dari yang lainnya, yakni ia lebih fokus menjual kaus khas Kota Singkawang.

Namun tiada kesan yang mendalam, jika tanpa membeli oleh-oleh ciri khas Kota Singkawang untuk dibawa pulang diberikan keluarga atau teman.
Oleh karena itu, Dedi Wahyudi, pemuda Singkawang ini tidak menyia-nyiakannya begitu saja. Ia sedikit berbeda dari yang lainnya, yakni ia lebih fokus menjual kaus khas Kota Singkawang.
Menurutnya sudah banyak yang menjual suvenir atau makanan khas Singkawang, jarang yang menjual kaus khas Kota Singkawang. Sudah setahun lebih Dedi menggeluti usaha ini.
Dengan merekTembakul, ia menjual berbagai jenis gambar kaus ciri khas Singkawang. Di antaranya Pasar Hongkong, Kopi Pancong, Amoi Singkawang, dan Tahu Singkawang.
Selain menyelipkan gambar ikon khas "punye" Singkawang, Dedi juga menambahkan logo ikan bertuliskan "Tembakul Kaos Punye Singkawang" di bagian belakang kaus.
Dari segi model, ia tidak terlalu banyak bermain dimodel kaus. Baik kaus cewek dan cowok modelnya berleher bulat dan kaus berlengan pendek. Kualitas bahannya kurang lebih sama seperti kaus distro. Yakni ia memilih bahan kaus katun 20S dan 30S.
Menurutnya katun jenis ini lebih lembut dan tebal. Sehingga tidak terlihat murah-murahan. Sedangkan dari warna, ia memiliki banyak varian pilihan. Ada merah, hitam, orange bahkan pink atau merah muda.
Pengusaha kaus yang satu ini cenderung lebih fokus pada desain gambar yang diangkat. Kerap seperti momen besar penting, ia mampu memanfaatkannya dengan baik. Misal cap go meh tahun ini. Sudah jauh hari, ia mendesain beberapa kaus cap go meh.
Melalui desain gambar yang diangkatnya tersebut, ia berupaya agar Kota Singkawang makin dikenal banyak orang. Baik wisatawan mancanegara maupun luar mancanegara. Dan Dedi mengatakan kini Tembakul sudah terdaftar di Dirjen Hak Atas Kekayaan Intelektual.
Saat ini koleksi kaus "Tembakul Punye Singkawang" dapat dibeli di Dekranasda, Hotel Mahkota, Hotel Dangau dan Hotel Prapatan Singkawang. (mir/tribun pontianak cetak)