Ramadan 1433 H

Arif Joni Khusuk Kala Itikaf

Entah mengapa, kala berdzikir memohon ampunan kepada Allah, tanpa disadari air mata tumpah. Saya merasa hina di hadapan Allah

TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, PONTIANAK - Menitikkan air mata kala itikaf di masjid kadangkala dialami Wakil Ketua DPRD Kota Pontianak Kalimantan Barat, Arif Joni Prasetyo. Air mata itu jatuh lantaran dia merasa dirinya begitu hina di hadapan Dzat Yang Maha Kuasa. Ia beritikaf hanya semata-mata hendak taqarrub (mendekatkan diri) kepada Allah SWT. Terlebih pada 10 hari terkahir bulan ramadan ini, ia tak melewatkan hari tanpa itikaf di masjid.

"Entah mengapa, kala berdzikir memohon ampunan kepada Allah, tanpa disadari air mata tumpah. Saya merasa hina di hadapan Allah," ujarnya kepada Tribunpontianak.co.id, Selasa (14/8/2012).

Saat itikaf, ia banyak membaca istighfar, memohon ampun kepada Allah. Sebagaimana dianjurkan Nabi Muhammad SAW untuk meminta ampun kepada Allah dengan bacaan "Allahumma innaka afuwwun tuhibul 'afwa fa'fu'anniy".

Selain beristighfar, ia membaca alquran dan shalat malam. Waktu itikaf biasanya ia mulai dari pukul 21.00 Wib hingga lewat tengah malam. Bahkan, kadangkala lewat sampai shubuh. Ia beritikaf lantaran hendak memperoleh lailatul qadar yang jatuh pada satu hari ganjil di sepuluh malam terakhir ramadan.

Seperti yang dicontohkan Nabi, katanya, itikaf sebaiknya dilakukan siang dan malam. Namun, karena kesibukannya bekerja, ia hanya memiliki waktu malam hari untuk beritikaf. Saat itikaf, diakuinya, ia merasakan ketenangan yang intim dan hening, sebuah ketenangan dan kebahagiaan yang sulit dilukiskan.
 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved