Ramadan 1433 H

Jadwal Operasional Kafe Ketapang Dibatasi

Atau setidaknya kalaupun buka sehabis sholat taraweh, dan dibatasi sampai dengan pukul 00.00 WIB

Penulis: Ali Anshori |
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID, KETAPANG - Memasuki bulan suci Ramadhan 1433 Hijriah, tempat hiburan malam atau kafe remang-remang yang ada di wilayah Kabupaten Ketapang Kalimantan Barat diminta untuk tidak melakukan aktifitas. Hal ini dimaksudkan agar umat islam bisa khusuk dalam menjalankan ibadahnya.

Kasat Pol PP Ketapang Edy Junaidi mengatakan, himbauan tersebut merupakan perintah langsung dari bupati Ketapang. Maka dari itu dia meminta kepada para pemilik hiburan malam, ataupun kafe remang-remang bisa mematuhuinya.

“Kita akan memberikan imbauan langsung kepada para pemilik kafe agar tidak membuka tempat hiburannya pada malam hari. Atau setidaknya kalaupun buka sehabis sholat taraweh, dan dibatasi sampai dengan pukul 00.00 WIB,” kata Kasat Pol PP saat mengadakan rapat bersama TNI/Polri Selasa (17/7/2012).

Namun demikian kata, Edy,kerap kali para pengusaha tempat hiburan selalu berdalih, akan kerja apa jika tempat hiburan mereka ditutup. Maka dari itu Edy mengharapkan adanya masukan dari sejumlah pihak agar tidak menjadi gejolak di masyarakat.

“Jadi supaya dua-duanya bisa berjalan dengan baik, langkah apa yang harus ditempuh oleh pemerintah,” tegasnya.
Edy menegaskan, sejatinya sejumlah tempat hiburan yang terdapat di sejumlah wilayah Kota Ketapang tidak satupun memiliki ijin resmi dari pemerintah. Diantaranya kafe rangga sentap, kafe di terminal dan kafe yang berada di kolam.

“Seperti di Rangga Sentap itukan perijinannya hanya ruko untuk sembako, demikian halnya dengan di terminal dan kolam, namun yang menjadi persoalan selama ini mereka selalu beralasan, kalau kafe tersebut ditertibkan mereka akan kehilangan mata pencarian,” tegasnya.

Lurah Kantor, Yunifar menyatakan mendukung dengan langkah pemerintah yang akan menutup sejumlah tempat hiburan di Ketapang selama bulan ramadhan. Sebab itu juga untuk kepentingan masyarakat bersama.

“Sebenarnya tidak ada alasan lagi bagi para pengusaha akan kehilangan pekerjaan kalau mereka tidak beroperasi, sebab sebelum mereka membuka kafe mereka juga masih bisa makan, menurut saya itu hanya alasan klasik saja,” tegasnya.
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved