Jalur Trans Satukan Persaudaraan
Gubernur Kalsel Rudy Ariffin berharap Trans Kalimantan segera rampung, sehingga memudahkan akses ke semua daerah Kalimantan
Penulis: Mirna |

Para tokoh dan tetua KKB berkumpul secara khusus malam itu. Mereka menyambut Gubernur Kalimantan Selatan, H Rudy Ariffin dan istri serta 17 orang, rombongan pejabat dari Kalsel untuk bersilahturahmi.
Tepat pukul 20.30 WIB, Gubernur Rudy Arifin tiba bersama rombongan, setelah mendarat di Bandara Supadio. Sang gubernur disambut dengan ramah tuan rumah berikut segenap tokoh Banjar di Kalbar.
Mengawali acara malam itu, Ketua Umum KKB Prof Dr H Syamsuni Arman PhD memberikan kata sambutan sekaligus menyambut kedatangan para tetamu agung yang datang.
Acara berlangsung dengan suasana sarat kekeluargaan.
Canda tawa pun mewarnai kediaman H Sutarto. Gubernur Rudy menyatakan kebahagiannya bisa berkunjung ke Bumi Khatulistiwa sekaligus menghadiri silaturahmi bersama masyarakat KKB. Selain menghadiri halal bihalal hari ini di Rumah Adat Melayu, Rudy akan melantik pengurus KKB yang baru.
"Dari ulun (saya) menjabat sebagai gubernur selama dua periode, baru tahun ke tujuh bisa datang ke sini," tutur H Rudy Arifin sambil tersenyum.
Gubernur Kalsel ini mengaku sebelumnya sering datang ke Kota Pontianak, tetapi belum pernah berkesempatan menghadiri halal bihalal KKB. "Ulun (saya) sama istri ada jua (juga) rumah di Pontianak, di Kota Baru. Tapi, kalau ke sini paling mendatangi rumah," katanya.
"Dan, baru sekarang bisa berkumpul dengan urang-urang (orang-orang) Banjar," ujarnya dengan wajah berseri. Di sela-sela pembicaraan, Rudy menyinggung tentang jalan Trans Kalimantan yang belum juga selesai.
Menurut Gubernur Kalsel ini, awalnya para gubernur berkomitmen pada tahun 2009 jalan tersebut dapat rampung. Namun, terkendala. Rudy berharap jalan Trans Kalimantan dapat segera terselesaikan.
"Semoga cepat selesai sehingga memudahkan arus mudik ke daerah-daerah Kalimantan, baik ke Kalsel, Kalteng maupun Kaltim," kata Gubernur Rudy.
Sebagai menu pembuka, sang tuan rumah menyajikan minuman lidah buaya dan chai kue yang merupakan kudapan dan minuman khas Kalbar.
Setelah itu para tamu yang hadir dipersilakan menikmati makanan utama dan lainnya. Sambil menyantap hidangan, mereka saling bercengkerama, bak mengobati kerinduan kampung halaman. (tribun pontianak edisi cetak)