Terkait Masalah Rehap Toilet di SD N 3 Pontianak, Dekan FKIP Untan Minta Semua Pihak Cari Solusi
Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, Martono menanggapi masalah toilet
Penulis: Anggita Putri | Editor: Madrosid
Terkait Masalah Rehap Toilet di SD N 3 Pontianak, Dekan FKIP Untan Minta Semua Pihak Cari Solusi
PONTIANAK - Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Tanjungpura, Martono menanggapi masalah toilet di SD N 3 Pontianak agar kepala sekolah dan dinas pendidikan mencari solusi dan jangan saling menyalahkan.
Martono juga mengatakan hal ini bisa membahayakan keselamatan siswa yang menggunakan toilet tersebut. Mungkin sebagai solusi bisa menggunakan skala prioritas.
Ia mengatakan toilet juga sebagai sarana pendukung proses kegiatan pembelajaran dan diharapkan toilet sekolah layak digunakan.
"Kalau wc yang mau roboh paling tidak kepala sekolah bisa punya inisiatif untuk merehap wc itu yang terpenting untuk keamanan jangan sampai nanti membahayakan anak," ujarnya.
Ia mengatakan kepala sekolah juga bisa mengusulkan untuk perbaikan wc kepada pihak dinas terkait wc yang mau roboh.
"Pihak sekolah juga bisa memberdayakan orang tua masyarakat dengan cara biar masyarakat yang membangun untuk partisipasi . Itu salah satu solusi yang bisa dilakukan," ujarnya.
Tapi dengan syarat semuanya dikerjakan oleh masyarakat tanpa campur tangan kepala sekolah dan masyarakat yang mengerjakan. Namun kalau pemerintah bisa membangun lebih bagus .
Dalam UU Pendidikan, pendidikan bisa berjalan dengan adanya kerjasama antara masyarakat, pihak swasta.
"Karena memang penggunaan dana bos tidak boleh lebih dari 10 juta dan kepala sekolah harus mengusulkan ke dinas dan membuat rancangan dan memberikan bukti foto sehingga ada perhatian dinas untuk merehap," ujarnya.
Hal seperti ini sangat bahaya paling tidak dinas pendidikan segera mengecek keberadaan wc itu jangan sampai ada masalah.
"Hal seperti bisa jadi Walikota tidak tau. Kalau seperti itu penanganannya sudah melalui dinas.Tidak harus semua Walikota," ujarnya.
Ia mengatakn paling tidak perencanaan sudah ditindak lanjuti dengan matang sehingga konsep untuk perencanaan pembangunan dan kebersihn Wc kedepan lebih bagus.
"Terkait penggunaan dana pemerintah ini memang harus di usulkan dulu tahun ini dan anggarannya bisa diterima tahun depan artinya harus ada skala prioritas yang harus di perbaiki," ujarnya.
Ia mengaku memang dana pendidikan terbatas yaitu 20 persen sama dengan gaji tapi ada solusi yang bisa dilakukan yaitu menggunakan skala prioritas dan pemetaan mana yang di prioritaskan untuk pembangunan.