Kepala UPT Museum Kalbar Datangkan Arsip Nasional RI Untuk Melakukan Restorasi Naskah Kuno

Kusmindari Tri Wati mengundang pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANDRI) Ke Kalbar untuk menangani kerusakan pada naskah kuno (Filologi)

Penulis: Anggita Putri | Editor: Tri Pandito Wibowo
TRIBUNPONTIANAK/Anggita Putri
Kepala UPT Museum, Kusmindari Tri Wati saat memegang dua naskah kuno yang sudah di restorasi. 

Kepala UPT Museum Kalbar Datangkan Arsip Nasional RI Untuk Melakukan Restorasi Naskah Kuno

PONTIANAK - Kepala UPT Museum, Kusmindari Tri Wati mengundang pihak Arsip Nasional Republik Indonesia (ANDRI) Ke Kalbar untuk menangani kerusakan pada naskah kuno (Filologi) di Museum Provinsi Kalbar.

Kusmindari mengatakan Museum Provinsi Kalbar adalah tempat untuk menyimpan benda kuno tidak hanya benda seperti patung banyak lagi jenis lainnya.

Ia mengatakan saat ini ia bersama tim yang berjumlah 10 orang sedang mengejarkan jenis filologi naskah kuno untuk merestorasi atau memperkuat struktur kertasnya namun tidak merubah informasinya dalam naskah.

Restorasi Arsip adalah suatu tindakan dan prosedur yang dilalui dalam proses merehabilitasi atau memperkuat kondisi fisik arsip/dokumen yang mengalami kerusakan (deteriorate) atau mengalami penurunan kualitas secara fisik.

Sebagai kepala UPT Museum Kalbar, Kusmindari merasa tergerak hatinya karena naskah kuno yang ada ini tidak pernah di Restorasi selama museum berdiri dan juga karena kurang pengetahuan untuk merestorasi naskah.

"Koleksi itu diselamatkan dari penyakit bisa dari faktor alam, kelembaban tempat penyimpanan dan jamur. Naskah kuno ini penyakitnya karena hama-hama. Jadi setelah dibuka hamanya gendut-gendut dalam buku akhirnya rayap menembus kertas," ujarnya kepada Tribun Pontianak, jumat (19/7/2019).

Baca: Peringatan Dini, Malam Ini Hingga Besok Wilayah Kapuas Hulu Terjadi Hujan Petir

Baca: Sutarmidji Minta Seluruh Rumah Sakit Lakukan Perbaikan Layanan

Ia menjelaskan sebenarnya kesalahannya pada penyimpnan yang tidak boleh disatukan. Namun karena kurangnyapengetahuan waktu itu naskah yang ada disatukan dan akhirnya kerusakannya jadi berjangkit .

"Saya miris sekali melihat keadaan ini. akhirnya saya memberanikan diri mencari tenaga ahli karena kita tidak ada tenaga ahli walaupun ada arsip daerah. Tapi setelah ditelusuri dapat lah orang dari ANRI pusat dan yang di datangkan adalah Kasubdit Restorasi orang yang betul-betul menangani bidang yang tepat terkait filologi dengan masalah sekarang dan mereka yang menangani di seluruh Indonesia. Tidak hanya kerusakan dari alam tapi bencana alam juga," jelasnya.

Tetapi pihak Museum Kalbar tidak hanya mengundang pihak ANDRI bekerja saja, namun juga membuka ruang untuk teman-teman yang kurang pengetahuan yang disandingkan dengsn workshop sekalian praktek.

"Diluar dugaan mereka berfikir tidak akan selesai sampai penjilidan tapi ternyata teman-teman semangat dan saya buat tim 10 orang untuk bekerja 1 buku bisa selesai setengah hari untuk lem saja dan besoknya sudah kering. Lalu di potong di pres sampailah di jilid," ujarnya.

Ia mengatakan baru kali ini pihak ANDRI mengunjungi langsung ke daerah khsusnya Kalbar untuk merestorari Fikologi dan memberikan workshop.

"Keinginan saya kedepan bahwa teman-teman harus paham bahwa ini pekerjaan pokok di museum kalau sampai tidak tahu cara menyelamatkan koleksi filologi bisa hancur peninggalan yang terkait kertas ," ujarnya.

Tahun ini, ia menargetkan merestorasi 20 buku sedangkan jumlah jenis koleksi filologi ada 30 yang disimpan di Muesum Kalbar dan semuanya sudah dalam kondisi memprihatinkan malah ada yang sudah hampir jadi bubur namun masih bisa diselematkan lewat destorasi.

Workshop yang diberikan adalah step bye step penyelamatan naskah kuno dan dilasanakan selama tiga hari. Dari 15 sampai 19 Juli.

Halaman
12
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved