Pokja Sarankan Semua Pihak Evaluasi Pemilu 2019 Sebelum Sambut Pilkada 2020

Para peserta pemilu juga harus bijak dan berintegritas dalam berkontestasi guna memperkuat demokrasi.

Penulis: Tri Pandito Wibowo | Editor: Jamadin
ISTIMEWA
Ketua Pokja Rumah Demokrasi Kalbar, Zainuddin Kismit. 

Pokja Sarankan Semua Pihak Evaluasi Pemilu 2019 Sebelum Sambut Pilkada 2020

PONTIANAK - Ketua Pokja Rumah Demokrasi Kalbar, Zainuddin Kismit berharap ada evaluasi bersama untuk pemilu 2019 dari pihak untuk kebaikan demokrasi dan pemilu kedepan.

Dalam sistem demokrasi langsung, kata dia, tidak di pungkiri jika segala bentuk tindak kecurangan bisa terjadi dan bermacam ragam.

Lanjut Zainuddin, meminimalisir kecurangan-kecurangan tersebut maka di bentuklah lembaga-lembaga terkait seperti KPU dan Bawaslu sampai ke tingkat desa ditambah lagi ada ormas-ormas sipil, dan lembaga non pemerintahan 

Baca: Buka Latsar CPNS, Ini Pesan Gubernur Kalbar

Baca: Dubes Kanada Ikut Bergoyang di Puncak Acara HUT Ke-12 Kubu Raya

"Tentunya PHPU 2019 ini bisa lebih banyak bnyak dari tahun 2014 yang berkisar 900 laporan yang masuk ke MK, karena 2019 pemilu dengan 5 surat suara tentunya akan lebih kompleks," katanya, Kamis (18/07/2019).

Maka dari itu, pemilu 2019 ini dinilainya perlu ada evaluasi bersama terkait kelemahan-kelemahan yang terjadi, baik dari sisi regulasi, administrasi hingga teknis.

Kecurangan-kecurangan, menurut Zai, bisa saja bermulai dari regulasi yang masih lemah, adminduk yang tidak valid, kesiapan teknis yang belum dipahami semua petugas, sampai kesiapan SDM yang tidak optimal, hingga membuka ruang-ruang kecurangan dan ruang para peserta pemilu untuk melakukan gugatan saat tidak terpilih.

"Perlu menjadi perhatian serta evaluasi bersama melalui pemilu 2019 ini untuk mengahadapi pilkada kedepan dan pemilu 2024 nantinya, mulai dari memperkuat regulasi, teknis, serta SDM yang ada," harapnya.

Lembaga seperti MK, KPU dan Bawaslu, kata dia, harus mampu membangun kepercayaan publik.

Para peserta pemilu juga harus bijak dan berintegritas dalam berkontestasi guna memperkuat demokrasi.

"Saat memasuki pilkada tentunya kekurangan-kekurangan yang ada pada pemilu 2019 ini dapat di minimalisir agar tidak terulang pada pilkada nanti," katanya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved