Kabupaten Sekadau Produksi Sampah 10 hingga 12 Ton Perhari
Kemudian ia mengatakan secara pribadi ia berpendapat seharusnya pengelolaan sampah dari hilir ke hulunya dikelola oleh satu dinas saja.
Penulis: Try Juliansyah | Editor: Ishak
Kabupaten Sekadau Produksi Sampah 10 hingga 12 Ton Perhari
SEKADAU - Kepala Dinas Lingkungan Hidup Kabupaten Sekadau, Wirdan Mahzumi mengatakan produksi sampah di Kabupaten Sekadau meningkat setiap tahunnya. Perhari menurut dia Sampah yang dihasilnya dapat mencapai 10 hingga 12 ton.
"Produksi sampah dari tahun ke tahun mengalami peningkatan yang mencapai 10 hingga 12 ton perhari," ujarnya, rabu (17/7).
Diakui olehnya kesadaran masyarakat terhadap sampah sudah cukup baik dengan mengumpulkan sendiri sampah-smapah rumah tangga.
"Secara komunal masyarakat sudah cukup peduli dengan mengumpulkan sendiri sampah-smapah mereka. Kemudian kita juga jemput bola mengangkut sampah tersebut ke rumah-rumah dan di bawa ke TPA," katanya.
Baca: Pemuda Asal Sekadau Masih Tak Menyangka Lolos Seleknas dan akan Bertanding di Sea Games Filipina
Baca: Sekda Sekadau Pastikan Tak Ada Masalah Terkait Truk Sampah Milik DLH
Hanya saja ia mengatakan seharusnya TPA bukan menjadi tempat pembuangan akhir namun harusnya menjadi tempat pengelolaan akhir sampah.
"Sebenarnya TPA bukan tempat pembuangan akhir sampah, tetapi tempat pengelolaan akhir sampah karena bisa manjadi kmpos dan lainnya. Kabupaten seharusnya memiliki Tps3r tempat pemilahan sampah sementara," lanjutnya.
Kemudian ia mengatakan secara pribadi ia berpendapat seharusnya pengelolaan sampah dari hilir ke hulunya dikelola oleh satu dinas saja.
"Karena kita tidak memiliki tempat ke pengelolaan, maka setelah sampah dimasukan ke mobil di bawa ke tpa akan bercampur kembali. Kita hanya berkewajiban memungut sampah kami angkut dan di bawa ke tpa tapi pengelolaannya ada di persampahan dibawah dinas PU," tuturnya.
Baca: Baru Setahun Terbentuk, ABTI Sekadau Sukses Kirimkan Atletnya Wakili Indonesia di Sea Games
Baca: Rusmin Bangga Atlet Sekadau Wakili Indonesia di Sea Games
Ia menilai harusnya tpa yang memiliki sanitasi landfield bisa dimanfaatkan untuk pengolahan kompos dan sebagainya.
"Inilah karena terbentur nomenkaltur, pengelolaan sampah di bawah ranah persampahan di PU. tenaga mereka juga tidak banyak akhirnya Exavator milik mereka mengaduk dan mengumpulkan saja, sampah datang di rapikan," katanya.
Ia berharap kedepannya kabupaten sekadau bisa memiliki UPT sendiri untuk pengelolaan sampah ini.
"Jadi menurut saya dibuat UPT sendiri, mungkin melekat di Lingkungan Hidul tapi mereka ini UPT sendiri. Karena ada daerah di Kalbar yang memiliki UPT sendiri untuk pengelolaan sampah ini," pungkasnya.