Jual Ginjal Demi Adik

Sebelum Putrinya Berniat Menjual Ginjal, Ini Harta Satu-satunya Yang Dimiliki Budiman

Dedi Budiman menjelaskan, sebelumnya pernah mengajukan dan meminta pertolongan kepada Dinas Sosial Kubu Raya.

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Dedi Budiman menemani anaknya Bery yang duduk di tempat tidur rumah sakit. 

Sebelum Putrinya Berniat Menjual Ginjal, Ini Harta Satu-satunya Yang Dimiliki Budiman

PONTIANAK - Dedi Budiman (51) kini dapat bernapas lega dan terlihat diraut  wajahnya sedikit beban sudah hilang. Pasalnya, Pihak Pemkab Kubu Raya dan BPJS Kesehatan memastikan anaknya, Bery (16) dapat ditangani oleh tim medis.

Adanya kepastian itu, membuat bapak enam anak ini bahagia dan berharap anak keempatnya yang saat ini tengah mendapatkan perawatan intensif di Sudarso segera sembuh setelah satu tahun lebih menderita sakit.

Dedi Budiman menjelaskan cukup panjang perjuangannya untuk menyembuhkan anak remajanya tersebut, hingga berjual harta benda sampai tak memiliki sepeserpun biaya untuk mengobati sampai-sampai anak gadisnya Reni (19) mau menjual ginjal demi mengobati sang adik.

Baca: VIDEO: Meriahkan Hari Bhayangkara, Polres Sanggau Gelar Lomba Sumpit

Baca: Libatkan BPSDMD Kalbar dan Perguruan Tinggi, LSP KPK akan Lakukan Sertifikasi Penyuluh Anti Korupsi

Dedi Budiman menjelaskan, sebelumnya pernah mengajukan dan meminta pertolongan kepada Dinas Sosial  Kubu Raya.

Sempat juga melakukan pengiriman gambar yang bersangkutan lewat Hp kepada beberapa pihak terkait untuk meminta bantuan tapi belum ada respon.

Ia sangat berharap kepada pemerintah bisa menangani pengobatan anaknya. Sebab ia sudah tidak memiliki apa-apa lagi dan untuk tinggal saja menumpang dengan saudara.

"Saya mau bagaimana, karena semua telah habis, saya tidak tahu kelanjutan berobat anak saya. Meminta bantuan pada pemerintah waktu itu belum mendapatkan respon. Sehingga saya  kebingungan karena BPJS telah non aktif,  menunggak sebanyak enam bulan," ujar Dedi Budiman menjelaskan, Jumat (12/7/2019).

Ia bersyukur saat ini BPJS kesehatan keluarganya telah diambil alih  Pemkab Kubu Raya dan ia tak perlu pusing memikirkan uang bulanannya lagi, sebab setiap bulan menurutnya harus membayarkan delapan anggota keluarga yang ditotalkan sekitar Rp200 ribu.

Baca: Oknum Catut Nama Pejabat Kejari Pontianak Manfaatkan Kasus Tipikor

Lanjut diceritakannya  bahwa Beberapa waktu lalu ia sangat merasa kebingungan karena anaknya merintih kesakitan.  Sedangkan untuk pengobatan tidak memiliki biaya sedikitpun.

Ia juga mengatakan tetangga memberikan saran jika anaknya tidak bisa buang air maka harus diberikan obat tertentu.

Rina tunjukkan hasil ronsen sang Adik yang sakit sehingga berniat untuk jual ginjalnya untuk pengobatan sang adik
Rina tunjukkan hasil ronsen sang Adik yang sakit sehingga berniat untuk jual ginjalnya untuk pengobatan sang adik (TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/Marpina Wulan)

Dirinya yang hanya memiliki harta yakni satu buah helm. Maka dirinya hendak menjual  helm tersebut ke Pasar Tengah. Dengan jarak yang jauh dari rumah ia sempat berpikir untuk berjalan.

"Cuman nasib saya sial, kena tertabrak motor waktu mau ke Pasar Tengah. Saya juga masuk dirumah sakit untuk diobati. Dokter juga menyarankan untuk dirawat dalam waktu satu atau dua hari,"ucap Dedi.

Namun karena biaya tidak ada, ia memutuskan untuk pulang. Ia juga kebingungan untuk membayar biaya pengobatan namun karena ada donatur yang merupakan seorang dokter disebutnya sangat baik hati  yang menanggung biaya,  akhirnya  bisa pulang dari rumah sakit.

Rina Maelani, berniat jual ginjalnya demi biaya pengobatan adiknya.
Rina Maelani, berniat jual ginjalnya demi biaya pengobatan adiknya. (Facebook/Rhina Golden)

Saat ini ia menegaskan fokus dalam pengobatan anaknya dan berharap segera sembuh, bisa berkumpul bersama dirumah kembali dengan anggota keluarganya.

Ia juga berterimakasih pada BPJS dan Pemkab Kubu Raya yang memberikan respon positif belakangan ini untuk penyembuhan anaknya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved