Peringatan Dini, BMKG Sebut Sejumlah Wilayah di Kalbar Tiga Bulan Kedepan Berpotensi Karhutla

"Kita berharap paling tidak tahun 2019 ini sama dengan 2018 lalu indeks elninonya normal dan kemarau tidak terlalu lama,"

Penulis: Syahroni | Editor: Jamadin
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/ SYAHRONI
Prakirawan BMKG Supadio, Tikno 

Peringatan Dini, BMKG Sebut Sejumlah Wilayah di Kalbar Tiga Bulan Kedepan Berpotensi Karhutla

PONTIANAK - Sudah sekitar 20 hari di daerah Kabupaten Ketapang tidak ada turun hujan, namun untuk wilayah lainnya,seperti Kota Pontianak, Sanggau, Sekadau, Sambas masih diguyur hujan sengan intensitas yang rendah.

Walaupun hari tanpa hujannya rendah, beberapa hari ini panas sudah cukup tinggi dan akibarnya sangat berpotensi sekali terhadap kebakaran dan lahan di Kalbar. Namun karakteristik cuaca di Kalbar ini, dalam satu bulan pasti ada hujan.

"Untuk tanggal 11 dan 12 Juli, diperkirakan ada hujannya. Namun intensitasnya tidak lebat dan setelah tanggal 12 Juli ini akan kembali berkurang curah hujan," jelas Prakirawan BMKG Supadio, Tikno.

Untuk musim, sebenarnya pada bulan Juli ini Kalbar sudah masuk musim kemarau dan puncaknya diperkirakan Agustus.

Prakiraan pada curah hujan bulanan, bulan Juli, Agustus dan September curah hujan sangat rendah sehingga berpotensi terjadi Karhutla pada tiga bulan ini.

Baca: TERUNGKAP Identitas Wanita Indekos di Singkawang Ditemukan Tewas, Apakah Korban Pembunuhan?

Baca: FOTO: Konferensi Pers Dugaan Korupsi Dana Bantuan Khusus Desa Senilai Rp 20 Miliar

"Seperti tahun 2018 lalu, sekitar 20 hari tidak ada hujan dan asap cukup banyak menyelimuti Kalbar dan setelah itu ada hujan sekitar lima hari, kemudian setelah itu sekitsr 20 hari kembali panas kuat," tambahnya.

Masyarakat diminta tidak membakar lahan, sebab curah hujan untuk tiga bulan kedepan sangat rendah sehingga lahan kering dan berpotensi menimbulkan Karhutla.

Dari pantauan indeks elnino untuk melihat apakah kemarau kuat sekali, nah kebetulan sekarang ini sudah masuk fase normal dan bukan elnino lagi.

"Mudah-mudahan tidak kuat seperti tahun 2015 lalu, yang elninonya kuat," jelas Tikno.

"Kita berharap paling tidak tahun 2019 ini sama dengan 2018 lalu indeks elninonya normal dan kemarau tidak terlalu lama," tutup Tikno.

Tags
Tikno
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved