ASITA Sayangkan Rendahnya Pelayanan Maskapai Sriwijaya

Ketua DPD ASITA Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra menyayangkan rendahnya pelayanan maskapai Sriwijaya terhadap konsumennya.

Penulis: David Nurfianto | Editor: Madrosid
TRIBUNPONTIANAK.CO.ID/MIA MONICA
Ketua DPD ASITA Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra (tengah) bersama sejumlah pengurus usai Konferensi Pers terkait layanan maskapai. 

ASITA Sayangkan Rendahnya Pelayanan Maskapai Sriwijaya

PONTIANAK - Ketua DPD ASITA Kalbar, Nugroho Henray Ekasaputra menyayangkan rendahnya pelayanan maskapai Sriwijaya terhadap konsumennya.

“Sekarang ini maskapai pelayanannya terhadap konsumen sangat rendah, bisa dibilang kurang menghargai. Mereka sering kali menginformasikan perubahan jadwal penerbangan itu mendadak. Tengah malam disaat sudah jam tidur baru mereka tiba-tiba SMS. Itu tidak efektif. Sementara kita sebagai travel agent ini merupakan ujung tombak penjualan, kita yang berhadapan dengan konsumen, jadi komplain perubahan jadwal juga ke kita,” ujar Henray saat Konferensi Pers.

Henray mengatakan pihaknya sudah pernah menyampaikan keluhan tersebut kepada maskapai yang bersangkutan, namun tidak pernah ditanggapi. 

Baca: Targetkan Rumah Sakit Baru di Sanggau Beroperasi Tahun 2020

Baca: Proyek Besar Molor, Sutarmidji Ancam Tahun Depan Tidak Ada Toleransi Lagi

Baca: Polres Singkawang Gelar Upacara Hari Bhayangkara ke 73 di Mapolsek Singkawang Selatan

“Mereka selalu mengatakan bahwa ini kebijakan pusat, kami tidak bisa apa-apa. Nah, kalau seperti itu terus sudah saatnya kita bawa ke ranah publik, biar masyarakat yang menilai, jangan sampai kita yang dicap sebagai travel yang abal-abal, memberikan informasi yang tidak betul atau semacamnya. Persoalan ini sudah berkali-kali, bahkan pernah di alami anggota kami yang mengurus tiket pesawat Wakil Gubernur Kalbar. Ini tentu berdampak kepada pelanggan kita,” jelasnya lagi.

Dengan adanya hal seperti ini, Henray menilai tidak ada upaya pertanggungjawaban dari maskapai.

“Artinya saya melihat maskapai ini tidak ada pertanggungjawaban, kita faham mereka menghindari sanksi dari kementrian perhubungan. Kan ada aturan jika sekian jam delay saat konsumen sudah ada dillokasi, dapat snack atau ada gantinya. Makanya mereka memberi tahunya tengah malam saat orang sudah istirahat. Mereka menghindari penggantian biaya itu,” Katanya.

Henray berharap tidak akan ada lagi kejadian yang seperti ini, termasuk pada maskapai-maskapai lain juga.

“Kemudian keluhan kita yang kedua, adanya calo di Airport. Dengan kondisi padat penumpang, ternyata disistem sudah tidak ada lagi, sudah habis. Tapi pas beli disana masih ada. Nah, Itu perlu dipertanyakan. Ya kita harap pelayanan masakapai terhadap konsumen jangan sampai merugikan agent lah, karena dengan seperti itu seolah-olah agent tidak bisa memberikan informasi dengan benar,” tutupnya. (Mia)

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved